Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Anggota Komisi X DPR Krisna Mukti mengapresiasi keberanian Afi Nihaya Faradisa dalam menuliskan pikirannya di media sosial facebook. Krisna mengaku jarang melihat remaja seusia Afi yang kritis, pintar dan ekspresif.
"Afi aset Indonesia yang berpikir kritis, kita harus jaga dia," kata Krisna kepada Tribunnews.com, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (1/6/2017).
Krisna memuji cara penulisan Afi yang menggunakan bahasa ilmiah serta sesuai dengan kondisi bangsa saat ini. "Menurut saya harus dihargai bukan dihujat atau dibully," kata Politikus PKB itu.
Krisna mengatakan Afi seharusnya diarahkan bila tulisannya tidak sesuai dengan sebagian orang. Ia pun menyesalkan adanya orang yang membully tulisan Afi.
"Jangan dibully tapi dibantu diarahkan kalau dia ngomong A tapi kurang mengena ya dikasih tahu," kata Krisna.
Krisna mempertanyakan cara pikir orang Indonesia yang kebablasan setelah era reformasi. Menurutnya, orang bebas berbicara tetapi lupa nilai-nilai Pancasila.
"Saya melihatnya ngebully tidak mendidik seorang Afi yang mau berkembang dengan pikiran kritisnya. Ini perlu curigai yang ngebully ada apa dengan mereka," kata Krisna.
Sebelumnya, tulisan Afi berjudul 'Warisan' berbuah hujatan keras dan menyakitkan dari banyak orang yang usianya jauh lebih tua dan titel pendidikannya luar biasa di Facebook.
Remaja Banyuwangi, Jawa Timur ini mengaku tidak menyangka tulisannya itu akan disambut minor oleh sebagian pihak.
"Saya hanya menulis Warisan di-endingnya jelas sekali tujuan dan substansi tulisan saya, 'kita tidak harus berpikiran sama. Tapi marilah kita sama-sama berpikir," ujar Afi, sapaannya, dalam talk show “Rosi”, Warisan: Islam, Pancasila dan Indonesia, Selasa (30/5/2017) malam di stasiun Kompas TV.
"Saya cuma ngajak berpikir. Kenapa saya dibully gitu loh?" demikian Afi mempertanyakannya.
Afi tahu, mereka yang membully dirinya usianya jauh lebih matang darinya. "Bahkan ada yang master, yang Phd,"kata Afi.