TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di acara penyerahan 1.539 Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada siswa SD, SMP, SMA, SMK, dan program Kesetaraan (Paket A, Paket B, dan Paket C) se-Kabupaten Malang, Jawa Timur, Presiden Joko Widodo menceritakan pengalamannya ketika masih kecil.
Jokowi mengaku selalu tak mau kalah dengan teman-temannya dalam hal belajar.
"Saya ingat waktu kecil, saya tanya ke teman, kamu belajar berapa jam? Dua jam. Saya empat jam. Kamu berapa jam? Empat jam. Saya delapan jam," ungkap Presiden Jokowi, seperti dilansir Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Sabtu (3/6/2017).
Dalam sambutannya, Jokowi berpesan kepada para siswa untuk terus belajar tanpa kenal lelah.
"Saya titip, belajar yang baik. Habis subuh belajar, pulang sekolah belajar, malam hari belajar. Kalau mau pintar mesti seperti itu," tutur Presiden.
Jokowi juga berpesan agar para siswa selalu meningkatkan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
"Belajar yang baik anak-anak. Tapi jangan lupa ibadah, salatnya. Berdoa jangan lupa. Olahraga juga jangan lupa," kata Presiden Jokowi.
Di akhir acara, Presiden Jokowi sebagaimana biasanya juga memberikan kuis yang berhadiah sepeda kepada siswa yang hadir.
Beragam pertanyaan mulai dari Pancasila, nama pulau, nama kota, hingga peragaan pencak silat pun diajukan Presiden kepada para siswa yang hadir.
Sejumlah siswa berhasil menjawab pertanyaan Presiden dengan semangat dan antusias. Presiden pun mengapresiasi semangat para siswa, dan berharap kegigihan itu terus terjaga guna menghadapi era kompetisi di masa mendatang.
"Tadi saya lihat Maulana suruh tunjuk tangan cepat. Karena persaingan negara itu harus cepat. Maulana itu contoh yang cepat. Dari belakang lari ke depan. Pancasila 100 persen betul," puji Presiden.
Setelahnya, Presiden beserta rombongan menuju Masjid Besar Gondanglegi untuk menunaikan ibadah salat dzuhur.
Sebelum melanjutkan perjalanan menuju agenda berikutnya, Presiden menyapa dan berswafoto dengan warga, serta membagi-bagikan buku tulis.