News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

APPAN

Yayasan Appan Dorong Panti Asuhan Diseluruh Bali Untuk Mandiri

Editor: FX Ismanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Appan (Asosiasi Pemerhati Panti Asuhan) yang menjadi yayasan, beberapa waktu lalu menggelar jumpa pers di kantor Sekretariat Appan, Jalan Akasia no.7, Denpasar Bali. Dalam kesempatan itu dihadiri sejumlah pendiri pengurus Appan seperti, Soepriyanto Hs./Pembina Bram Nurochim/Ketua Umum Tatak Gede Suhartana/Ketua I Oki parawono/Sekretaris Umum. Dadie Widiyanto P/sekretaris. Dan dari Alisa Khadijah Bali, Wayan Kusmiary Bram/Sekretaris, Ika Mardikaningtyas, Tia Tiardi Tatak Serta dihadiri pula PITI (Persatuan Islam Tionghoa Indonesia) dari Bali, Iwan Wanaputra/ Ketua, Mulyono/wakil Ketua.

TRIBUNNEWS.COM, BALI - Appan (Asosiasi Pemerhati Panti Asuhan) yang menjadi yayasan, beberapa waktu lalu menggelar jumpa pers di kantor Sekretariat Appan, Jalan Akasia no.7, Denpasar Bali. Dalam kesempatan itu dihadiri sejumlah pendiri pengurus Appan seperti, Soepriyanto Hs./Pembina Bram Nurochim/Ketua Umum Tatak Gede Suhartana/Ketua I Oki parawono/Sekretaris Umum. Dadie Widiyanto P/sekretaris. Dan dari Alisa Khadijah Bali, Wayan Kusmiary Bram/Sekretaris, Ika Mardikaningtyas, Tia Tiardi Tatak Serta dihadiri pula PITI (Persatuan Islam Tionghoa Indonesia) dari Bali, Iwan Wanaputra/ Ketua, Mulyono/wakil Ketua.

Mereka semua hadir bersama Appan dan mengabarkan bahwa hadirnya Appan ingin sejalan dengan program pemerintah tentang kemandirian dari sisi kewirausahaan dan Entrepreneurship pada masing-masing provinsi daerah. Dengan begitu, bersama yang lain mulai ingin mendorong panti-panti asuhan binaanya yang berada diseluruh kawasan Bali menjadi benar-benar mandiri tidak hanya menjual kemiskinan saja.

Appan (Asosiasi Pemerhati Panti Asuhan). (TRIBUNNEWS.COM/HO)

"Kebetulan saya ketua di bidang kelembagaan Appan, di bidang kelembagaan ini, panti wajib diberikan ketrampilan, kewirausahan sehingga nantinya bisa digunakan untuk usaha dan menjadikan anak-anak yatimnya menjadi cikal bakal penerus bangsa yang siap menghadapi era globaliassi," kata Oki Paranowo.

Lanjut Oki, ketrampilan untuk usaha, apalagi sekarang pemerintah sudah membuka iklim investasi dan peluang tersebut seluas-luasnya. "Melihat angka kewirausahaan kita disini hanya 2 persen dan seperti ketahui di Indonesia, index SDM prestasi kita sangat kecil, jangan kan dipanti, SDM universitas kita saja masih kecil. Oleh karenanya dengan semangat iklim tersebut Pemprov, memiliki visi dan misi yang sama bagaimana lembaga swadaya/yayasan masyarakat ini, punya suatu kemandirian, paling tidak cara berpikirnya dulu, dengan demikian bisa peka dengan kondisi yang ada, sehingga bisa berbuat sesuatu yang lebih baik dan bisa memajukan diri salah satunya anak yatim yang ada di pant," paparnya.

"Anak panti itu bukan anak pinggiran atau terbelakang, mereka adalah titipan Allah, kalau diberikan ketrampilan khusus juga akan menjadikan mereka manusia yang berdaya tepat guna. Memamg kemarin -kemarin kami disini ada rencana untuk merangkul panti asuhan yang non muslim, karena kita tidak hanya untuk panti yang muslim saja, Insya Allah respon pada sahabat lain bisa terwujud, manusia bisa berusaha, Allah juga yg menentukan," tambah Oki.

Appan (Asosiasi Pemerhati Panti Asuhan). (TRIBUNNEWS.COM/HO)

Suprianto yang juga salah satu pendiri, pun menambahkan bahwa melalui programnya pertama melaksanakan bakti sosial, safari ke panti-panti asuhan melihat langsung keberadaan panti asuhan disana, jadi dengan real kita tahu panti tersebut benar ada penghuninya, ada tidak anak anaknya, fasilitas kamar mandinya, fasilitas tempat tidur dan bagaimana keadaan panti tersebut.

"Progaram yang terus kita jalani salah satunya adalah kita rutin sidak ke panti-panti, jika ada kata pengurus anak-anak ada 20 orang, lalu kita hitung fasilitasnya seperti tempat tidurnya sampai tempat belajar dan lain-lain. Jadi kita bisa laporan, karena kalau ada laporan itu harus dicek lagi dengan sidak bukan untuk menghakimi tapi meluruskan," kata Suprianto mengenai langkah Appan saat ini.

Tambah Suprianto, berikutnya Appan juga akan selalu membantu dalam mengurus management surat ijin panti kepada pemerintah, misalnya ijin operasional dinsos yang banyak persyaratan. Pihaknya berusaha jadi menjembatani pada kantor dinas sosial tersebut agar lancar dan terarah dengan baik. "Program panjang kita, menjadi percontohan panti asuhan binaanAppan yang mandiri. Agar menjadi contoh panti yang lain. Dalam hal management segala sesuatunya bisa dicontoh. Di Bali panti asuhan ada 40, tetapi yang kami bina hanya 28 pantu, kami punya persyaratan, bahwa panti yang berkenan jadi binaan Appan, harus memenuhi syarat adalah harus berbadan badan hukum. Dan kami kerjasama dengan dinas sosial untuk mendapat data akurat panti yang sudah memenuhi persyaratan dari dinas sosial. Ada panti yang hanya mendatangkan anak, donatur dan menjual kemiskinan, beda halnya dengan Appan yaitu menghapus kemiskinan dan kebodohan,"
papar Suprianto.

Appan (Asosiasi Pemerhati Panti Asuhan). (TRIBUNNEWS.COM/HO)

Senada dengan Ketua DPW PITI Bali (Persatuan Islam Tionghoa Indonesia) Bpk. Iwan wanaputra mengatakan visi kami mendatangkan amal maruf nahi mungkar, karena islam agama Rahmatan Lil Alamin. Lanjut Iwan, Misi PITI melaksanakan program di bidang sosial, ekonomi dan budaya.Sudah banyak kegiatan sosial kita selenggarakan, seperti bantuan sosial bencana alam dan pembinaan mualaf tionghoa. "Anggota PITI juga ada dari tionghoa. Sebagai anggota kehormatan. Dengan Appan visi dan misi kami sama. Dan harapan PITI kedepan bisa bekerjasama dengan ormas untuk memajukan islam. Khususnya mualaf tionghoa untuk mebina mereka agar mengenal islam lebih baik dan mengenal kebudayaan tionghoa yang islami," kata Iwan.

Sementara itu salah satu pembina senior Appan, Lusiana Sanato juga mengatakan bahwa Appan memiliki AD/ART dan program2 yg sengaja disiapkan dari hasil observasi dan gabungan pemikiran bbrapa pihak-pihak yang duduk dalam kepengurusan sebagai pemerhati. Program-program tsb dirancang untuk memberikan semacam pembekalan dalam bentuk pelatihan-pelatihan yang terklasifikasi sebagai "life skills".

Appan (Asosiasi Pemerhati Panti Asuhan). (TRIBUNNEWS.COM/HO)

"Harapan kami bahwa panti-panti tsb bisa melakukan pemberdayaan secara swadaya sehingga bisa mampu menopang kebutuhannya sendiri. Donasi dari pemerhati tetap diharapkan namun hal tab akan menjadi semacam support yg bisa dikelola, bukan dikonsumsi habis," papar Lusiana.

"Prinsipnya bahwa kita ingin menciptakan atau memberikan kail untuk bisa dimanfaat secara berkesinanbungan demi keberlangsungan panti dan semua penghuni panti," tambah Lusiana.

Seperti diketahui, Appan yang sudah resmi jadi yayasan terbentuk sejak 26 september 1992 di Denpasar Bali, sebagai salah satu LSM yang memiliki fokus programnya untuk meningkatkan Mutu Pengolahan Panti Asuhan Mandiri sebagai Lembaga Pendidikan Generasi Penerus Bangsa, yang bertujuan agar dapat tumbuh dan berkembang sebagai sumber daya manusia (SDM), yang berintegritas handal dan berwawasan luas baik dibidang ilmu pengetahuan dan tekhnologi Iptek maupun iman dan ketaqwaan Iman guna mampu mengantisipasi di era moderenisasi dan globalisasi. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini