TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lebaran sebentar lagi. Tradisi mudik lebaran, pulang ke kampung halaman, dilakukan saban tiap tahun.
Demi bertemu keluarga dan sanak saudara di kampung, warga Muslim rela bertaruh nyawa di jalan raya.
Tak hanya menggunakan bus, kereta, mobil atau pesawat terbang.
Ribuan pemudik bahkan menggunakan sepeda motor.
Tak perduli nyawa taruhannya, satu sepeda motor kerap mengangkut istri dan anak-anak.
Belum lagi barang bawaan yang diikatkan di belakang sepeda motor.
Bahkan banyak ditemui sejumlah pemudik membawa serta anak balitanya.
Dengan pakaian seadanya, angin kencang dan terik matahari menerpa para pemudik.
Tak jarang kebut-kebutan terjadi di jalan raya demi satu tujuan secepatnya tiba di kampung halaman.
Bertemu dengan sanak saudara, merayakan Lebaran setelah sebulan penuh berpuasa.