News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah di Balik Aksi Heroik Anggota TNI Sertu Suratman yang Gagalkan Pemerkosaan Siswi SMP

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Babinsa Koramil 09 Karangreja Kodim 0702 Purbalingga Sersan Satu (Sertu) Suratman mendapatkan piagam penghargaan dan satu unit sepeda motor dari Komandan Korem 071/Wijaya Kusuma Kolonel Inf Suhardi, Rabu (21/6/2017).

TRIBUNNEWS.COM, PURBALINGGA - Hidup memang serangkaian misteri yang menunggu untuk dipecahkan satu persatu.

Begitulah kiranya gambaran yang tepat untuk mengawali kisah heroik Sersan Satu (Sertu) Ratman, prajurit TNI yang berhasil menggagalkan aksi pemerkosaan yang dilakukan empat pemuda kepada satu siswi SMP di tepi hutan pinus Siregol, Purbalingga, Jawa Tengah.

Kisah itu berawal pada Jumat (16/6/2017). Sertu Ratman yang merupakan anggota Koramil 09 Karangreja, Kodim Purbalingga, Jawa Tengah mendapat Surat Perintah dari Danramil untuk menjadi Bintara Pembina Desa (Babinsa) di Desa Danasari, Kecamatan Karangjambu.

Setelah mendapat SP itu, Sertu Ratman langsung mengunjungi desa terpencil yang akan menjadi medan tugasnya ke depan.

“Saya berangkat dari Koramil pagi sekitar pukul 10.00 WIB. Kebetulan waktu itu hari Jumat, jadi saya sekalian shalat Jumat di sana,” ujar istri dari Fitri Purwati itu berkisah.

Selepas shalah jumat, Sertu Ratman tidak langsung pulang. Lulusan Secapa Bandung tahun 1993 itu terlebih dahulu berbincang-bincang dengan masyarakat untuk berkenalan sekaligus membangun silaturahim dengan perangkat desa setempat.

Menjelang sore, Sertu Ratman berpamitan pulang ke rumah di Desa Pekiringan, Kecamatan Karangmoncol.

Siapa sangka, hanya karena memilih rute memutar ketika pulang dinas, Sertu Ratman justru menjadi pahlawan penyelamat bagi seorang siswi SMP yang hendak dirudapaksa (diperkosa) di tepi hutan wingit Siregol.

“Waktu itu memang sengaja memutar. Niatnya sekalian ngabuburit, karena jaraknya jauh dari rumah,” katanya.

Ratman menjelaskan, aksi pencabulan terjadi siang bolong sekitar pukul 13.30 WIB.

Saat melewati sebuah gubuk yang dijadikan pos pantau Perum Perhutani, sepintas dia melihat ada dua sepeda motor terparkir di dalamnya.

“Karena curiga, saya berhenti dan memeriksa ke dalam gubuk, tapi tidak ada orang satupun,” kata Ratman.

Kecurigaan Ratman bertambah ketika mendengar suara gaduh dari belakang gubuk.

Dengan rasa penasaran, dia bergegas mengecek ke belakang gubuk. Tanpa diduga, Ratman mendapati empat orang pemuda tengah mengerumuni sosok wanita yang terbaring di atas tanah.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini