News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berita Parlemen

Polisi Diserang, Program Deradilakisasi Harus Dilakukan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota polisi yang menjadi korban penusukan dirawat di RS Pertamina. Penjagaan di rumah sakit tersebut diperketat.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penusukan terhadap dua anggota Brimob semalam oleh seseorang pria tidak dikenal dinilai sebagai perbuatan yang biadab.

Apalagi sang pelaku melakukan aksinya di masjid Falatehan usai menjalankan ibadah salat Isya.

"Apapun motifnya menyerang aparat polisi, apalagi sedang melakukan ibadah adalah perbuatan biadab !,"ujar Anggota Komisi III DPR Nasir Djamil dalam pernyataannya yang diterima Tribunnews, Sabtu (1/7/2017).

Nasir Djamil juga menyampaikan keprihatinan dan duka yang mendalam terhadap dua anggota polisi yang ditikam dengan pisau sangkur.

Kejadian tersebut memperlihatkan bahwa teror terhadap aparat Polri belum berhenti.

"Apakah kejahatan itu dilakukan oleh pelaku yang merupakan bagian dari jaringan teroris tertentu atau aksi "lone wolf" yang dilatarbelakangi oleh motif tertentu," ujar Nasir.

Begitupun terkait tewasnya pelaku, kata Nasir bahwa memang aparat tentu harus melakukan tindakan tegas karena dua anggota mereka ditikam.

Sehingga menembak hingga tewas sulit dihindari.

"Tentu semua kita ingin pelakunya dilumpuhkan hidup-hidup sehingga akan terjawab motif dan siapa pelaku sebenarnya," katanya.

Kepada pimpinan Polri, Politikus PKS ini juga mengimbau agar meningkatkan kewaspadaan dan tetap mengedepankan fungsi intelijennya guna bisa mendeteksi cepat orang-orang yang mencurigakan dan diperkirakan akan melakukan aksi kejahatan.

"Kejadian ini juga membuat program deradikalisasi harus dilakukan secara masif kepada kelompok-kelompok yang rentan disusupi jaringan terorisme,"tutup Nasir.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini