Sore pukul 17.30 WIB Mulyadi tiba di Cawang, lalu dijemput Angga, teman sewaktu SMA.
Selanjutnya Mulyadi dibawa ke kosan Angga di Kalibata, Jakarta Selatan.
Selama berada di kosan, Mulyadi memperlihatkan video ISIS dan Jihad kepada Angga.
Lalu pada 26 Juni 2017 pukul 14.00 WIB Angga mengantarkan Mulyadi ke Stasiun Palmerah.
Kepada Angga, Mulyadi mengaku ingin bertemu dengan seorang temannya asal Padang Panjang, Sumatera Barat.
Ternyata Mulyadi menemui rekannya, bernama Zulkifli yang memiliki kios di Bojong Gede.
Mulyadi tiba di kios tersebut pada 26 Juni 2017 pukul 17.00 WIB.
"Di kios itu Mulyadi tinggal selama 4 hari. Pada temannya (Zulkifli), Mulyadi menceritakan bahwa ia ingin Mudik. Di kios, lagi-lagi mulyadi dominan bermain HP," kata Rikwanto.
Masih menurut keterangan Zulkifli, dia melihat keanehan terhadap Mulyadi sejak akhir 2016.
Dimana Mulyadi sering memperlihatkan materi ISIS, jihad, sampai hijrah ke Filipina Selatan dengan tujuan untuk syahid.
Konten itu seluruhnya didapatkan Mulyadi melalui website radikal maupun grup messenger radikal.
Zulkifli mengaku ‎sempat tinggal satu kos bersama Mulayadi pada tahun 2014.
Selelah dari kios Zulkifli, pada 30 Juni 2017, Mulyadi menusuk dua anggota Brimob, AKP Dede dan Briptu M Syaiful Bahtiar di Masjid Falatehan.
Kini kedua anggota itu masih dalam tahap pemulihan setelah menjalani operasi di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.