Laporan wartawan Tribunnews.com, Adiatmaputra Fajar Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR Komisi I Sukamta menilai kunjungan mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama bisa memberikan pemerintah jalan tengah terkait isu Freeport Indonesia.
Saat ini Freeport masih menagih perpanjangan kontrak tetapi belum membangun pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter).
Freeport mendukung pendanaan beberapa program pemerintah AS.
Di saat AS mengalami krisis ekonomi, Freeport turut menjadi tulang punggung ekonomi AS di masa Obama.
"Saya tidak punya data yang cukup apakah Pak Obama adalah 'broker' Freeport, tetapi analisa seperti ini bisa jadi pertimbangan pemerintah RI untuk melakukan kajian yang lebih dalam sehingga dalam pengambilan kebijakan tidak merugikan NKRI," jelas Sekretaris Fraksi PKS itu, Minggu (2/7/2017).
Kendati demikian, Sukamta tetap ingin masyarakat bisa memberi apresiasi positif kepada Obama yang berkunjung ke Indonesia dan melakukan berbagai rangkaian kegiatan.
"Ini bisa mendorong hubungan yang positif antara Indonesia dengan AS," ujar Sukamta.
Ketua Bidang Pembinaan dan Pengembangan Luar Negeri (BPPLN) PKS tersebut pun tidak menampik jika ada muatan politik dan ekonomi dalam kunjungan Obama.
Menurut dia, banyak di antara mantan pejabat AS yang berperan menjadi diplomat senior, sebagian bekerja untuk pemerintah, NGO, dan swasta.
"Kita kenal Jimmy Carter mantan presiden AS yang sangat aktif menjadi mediator AS dalam berbagai isu internasional," kata Sukamta.