Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hamid membeberkan beberapa keuntungan terkait kebijakan sekolah lima hari dalam seminggu yang diterapkan sejak 1 Juli 2017.
Ia mencontohkan kegiatan yang dianggap sebagai kegiatan korikuler atau ekstrakurikuler seperti menghapal Alquran di Madrasah Diniyah akan mendapat penilaian untuk menunjang nilai akademik.
"Selama ini siswa yang mampu menghapal Alquran di Diniyah tidak mendapat penilaian dari sekolah. Nantinya dengan bimbingan ustadz dan pemantauan dari guru maka sekolah dapat memberikan penilaian kualitatif terkait kepribadian siswa tersebut," jelasnya di Jakarta, Senin (3/7/2017).
Hamid menegaskan bahwa program sekolah lima hari erat kaitannya dengan program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang berisi lima unsur yakni religius, nasionalis, gotong royong, mandiri, dan integritas.
Untuk melaksanakannya, sekolah tidak perlu kebingungan dalam pelaksanaannya karana bisa menjalin kerjasama dengan pihak luar sekolah.
"Sumber-sumber ilmu di luar sekolah kan banyak sekali, yang berkaitan dengan sains, seni, budaya, olahraga, dan lain-lain. Sekolah dituntut melakukan kolaborasi dengan sumber belajar di luar sekolah," ujar Arie Budhiman, Staf Ahli Bidang Pembangunan Karakter Kemendikbud.