News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penyidik KPK Diteror

Novel dan Seorang Saksi Kunci Tunjuk AL Sebagai Pelaku Penyerangan, Siapa Dia?

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jurnalis anti korupsi melakukan aksi teatrikal penyiraman air keras kepada penyidik KPK Novel Baswedan di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (20/6/2017). Aksi tersebut bertujuan memperingati hari ulang tahun Novel Baswedan ke-40 serta meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus penyiraman air keras kepada penyidik KPK Novel Baswedan.. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan (39) dan seorang saksi, Eko Julianto, menunjuk pria berinisial AL sebagai pelaku penyiraman air keras ke wajah Novel.

Novel sempat memberikan sebuah foto terduga pelaku kepada Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan.

Foto diberikannya, saat Iriawan mendatangi Novel di Singapura, di tempat Novel dirawat di Singapore National Eye Centre.

Foto itu adalah AL, petugas keamanan di sebuah tempat spa di Jakarta.

Tak hanya Novel yang menunjuk AL sebagai pelaku.

Baca: Polisi Rampungkan Tiga Sketsa Terduga Pelaku Penyiraman Novel Baswedan

Seorang saksi kunci, Eko Julianto, melihat pria diduga AL sebelum peristiwa penyiraman air keras.

"Jadi kan' ada seseorang atau saksi (Eko) yang melihat bahwa, yang diduga pelaku itu adalah si AL. Diduga seperti itu," ujar Juru Bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Senin (3/7/2017).

Polisi telah memintai keterangan AL pada 9 Mei 2017 lalu.

Tapi, Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya memulangkan AL.

Sebab, AL memiliki alibi yang kuat.

AL, berada di rumah saat terjadi penyerangan terhadap Novel Baswedan.

Menurut polisi, alibi AL itu, dikuatkan dengan saksi-saksi lainnya, termasuk keluarga AL.

Sebelumnya, Novel diserang dua orang tidak dikenal 11 April 2017 lalu.

Peristiwa terjadi, setelah Novel menunaikan ibadah salat subuh di Masjid Jami Ah-Ihsan, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Dua bulan berselang, polisi masih belum berhasil mengungkap kedua pelaku.

Eko mengaku sempat melihat ada dua pria bertubuh kurus tinggi dan gemuk yang "nongkrong" dekat masjid sebelum kejadian menimpa Novel.

Itu diketahuinya karena lebih dulu meninggalkan masjid seusai Salat Subuh berjemaah bersama Novel.

Saat ini, Polisi tengah merampungkan tiga sketsa terduga pelaku penyerangan terhadap Novel.

Sketsa digambar berdasarkan keterangan para saksi.

"Ada tiga (sketsa) ya. Nanti kan' kita benahi kembali dengan saksi-saksi yang sudah kita periksa keakuratan dari pada gambar itu," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Senin (3/7/2017).

Tiga sketsa dengan tiga orang yang berbeda.

Sampai saat ini, sketsa masih dalam tahap penyelesaian.

"Belum selesai semua. Kalau sudah semua, saya sampaikan," ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini