TRIBUNNEWS.COM - Australia siap memberi bantuan pengetahuan bagi Indonesia yang sedang membangun pusat riset geotermal (energi panas bumi) melalui banyaknya pakar geotermal di Melbourne, Australia yang bisa membantu Indonesia.
“Nanti ada kerja sama knowledge, karena kita ingin mendirikan pusat riset geotermal di Indoensia,” kata Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto saat menerima delegasi parlemen Australia yang dipimpin Kevin James Andrews di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (10/7/2017).
Sebelumnya, Agus mengemukakan bahwa dirinya pernah berkunjung ke New Zealand untuk membicarakan kerja sama riset geotermal.
Agus juga menyatakan pada tanggal 31 Juli hingga 2 Agustus 2017 akan hadir delegasi dari New Zealand untuk bertemu dengannya di DPR.
Diharapkan melalui pertemuan tersebut, New Zealand dan Australia siap mendukung Indonesia dalam pengembangan riset energi ramah lingkungan ini.
Di hadapan delegasi parlemen Australia, politisi Partai Demokrat itu menjelaskan baru 5 persen energi geotermal yang termanfaatkan di Indonesia.
Selain isu geotermal, pertemuan juga banyak membahas isu-isu ekonomi, politik, dan pendidikan, termasuk terorisme.
Di bidang pemberantasan terorisme, Indonesia dan Australia perlu melakukan kerja sama untuk mengamankan kawasan.
“Pemberantasan terorisme jadi kepentingan bersama. Pemberantasannya pun harus secara global dan berkelanjutan. Untuk itu, perlu ada pertukaran informasi intelijen untuk memberantas terorisme,” ucap Agus.
Di bidang investasi, Agus memaparkan, Pemerintah Indonesia sedang sibuk membangun infrastruktur. Melalui akses infrastruktur yang luas ini, diharapkan investor dari Australia ikut berpartisipasi dalam pengembangan infrastruktur di Indonesia.
Parlemen Australia direncanakan juga akan mengunjungi Surabaya dan Semarang untuk melihat sejauh mana investasi dari negeri kanguru itu bisa masuk ke tanah air. (Pemberitaan DPR RI)