TRIBUNNEWS.COM – Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai tata kelola anggaran dan utang pada APBN 2017 buruk.
Ia menuturkan, pemerintah sempat menyampaikan jika defisit anggaran hanya akan mencapai Rp330,2 triliun atau 2,42 persen dari PDB.
Anehnya, pekan lalu proyeksi defisit itu naik menjadi Rp397,2 triliun atau mencapai 2,92 persen terhadap PDB.
“Selisih proyeksi defisit Rp67 triliun bukanlah angka yang kecil. Kenapa hanya dalam tempo kurang dari dua bulan, perhitungan yang dibuat pemerintah cepat sekali berubah? Lebih aneh lagi, meskipun proyeksi defisit untuk tahun 2017 berubah drastis, namun proyeksi defisit 2018-2020 dalam nota APBN-P ternyata tetap dipertahankan, tak diubah. Logisnya kan harusnya ikut berubah,” ujar Fadli.
“Sayangnya, pemerintah selama ini selalu menutup-nutupi pertumbuhan luar biasa utang kita dengan dalih rasionya terhadap PDB masih kurang dari 30 persen,” tambahnya.
Ia menjelaskan, bahwa PDB menggambarkan pendapatan total seluruh pelaku ekonomi di suatu negara, mulai dari pemerintah, masyarakat, swasta, hingga orang asing. Jadi, nilai PDB tak mencerminkan pendapatan asli pemerintah.