TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mungkin untuk generasi tahun 90-an masih ingat acara-acara televisi yang sering memutarkan lagu khusus anak-anak.
Siapa yang bisa lupa acara televisi seperti Tralala Trilili, Bando, Ci Luk Ba, dan lain sebagainya.
Namun semakin kesini, semakin sulit menemukan acara musik untuk anak-anak yang khusus memutar lagu anak-anak.
Itu juga yang dirasakan oleh guru seni musik SD Avicenna Jagakarsa, Heryandi.
Sarjana Musikologi yang akrab disapa Yandi itu melihat bahwa lagu yang diciptakan khusus untuk anak-anak semakin sulit ditemukan.
Padahal menurut pria kelahiran Medan, 16 Maret 1983 itu lagu khusus anak-anak penting untuk menanamkan nilai-nilai moral sejak dini.
Untuk itu, pria yang telah dikaruniai dua orang anak itu ingin agar acara-acara musik khusus anak-anak muncul lagi.
Menurut Yandi, di era sekarang anak-anak akan lebih mudah tertarik untuk mendengarkan lagu jika ada visualisasinya.
"Misalnya anak saya, dia suka sekali dengan Frozen, tahu lagunya, walaupun nggak ngerti apa isi liriknya. Karena itu anak-anak biasanya lebih tertarik kalau lagu anak-anak diputar dengan visual yang menarik," ujar Yandi yang ditemui usai mengajar kemarin.
Buat pria yang juga hobi olahraga itu, visualisasi lagu anak-anak yang menarik juga tidak hanya mampu menanmkan nilai-nilai baik seperti menghormati orang tua melainkan juga memancing anak-anak untuk bergerak mengikuti alunan musik.