News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penyidik KPK Diteror

Tudingan Muchtar Effendi kepada Novel Baswedan: Mulai Mata-mata di Lapas hingga Ancaman KPK

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penyiraman air keras kepada Novel Baswedan. KOMPAS.com/LAKSONO HARI WIWOHO

TRIBUNNEWS.COM  - Muchtar Effendi, terpidana kasus suap sengketa Pilkada memberikan beberapa pernyataan menyerang penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan.

Hal itu ia ungkapkan secara blak-blakan di hadapan peserta Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Pansus Angket KPK di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (25/7/2017).

TribunWow.com merangkum ada 4 tudingan terhadap Novel Baswedan yang kini masih menjalani perawatan karena tragedi penyiraman air keras beberapa bulan lalu.

Heboh Harga Makanan di Warung Kuras Kantong, Ini Jawaban Pemilik Rumah Makan Karya Wajo https://t.co/qO000UbnkR via @tribunnews

— TRIBUNnews.com (@tribunnews) July 26, 2017


1. Ada mata-mata KPK di Lapas Sukamiskin

Keterangan pertama yang muncul dari Muchtar Effendi bahwa adanya mata-mata KPK di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Bandung.

Tak hanya mata-mata, tetapi juga ada penghianat di sana hingga kegiatan rapat yang dilakukannya pun dilaporkan ke KPK.

Muchtar pun menuding Novel Baswedan membuat surat kepada lapas bahwa Muchtar tersandung perkara lain.

Saat itu, Maret 2017 harusnya Muchtar akan pulang.

"Ini upaya memperlambat atau kepulangan saya dan Novel sempat bilang ke pengacara Budi Antoni akan memenjarakan Muchtar Effendi ini terbukti pasal baru yang dipersangkakan kepada saya," kata Muchtar, dikutip dari Tribunnews.com.

2. Novel Baswedan sebut Allah ada dua

Menurutnya, Novel pernah menyinggung persoalan Tuhan yang sensitif baginya.

"Novel mengatakan, ketahuilah Pak Muchtar bahwa Allah itu dua. Waduh pak darah saya sampai kering rasanya. Kalau (Allah) Pak Muchtar pembohong, kalau (Allah) saya jujur. Saya pukul meja, kau jangan bawa- bawa Allah, jangan kau duakan Allah. Sempat ada keributan, dia borgol saya. Kalau bawa-bawa nama Allah dua, darah pun saya pertaruhkan," ucapnya menirukan kata-kata Novel, dikutip dari Tribunnews.com.

Dulu Dikucilkan, Pria Ini Sekarang Jadi Miliader Omzet Rp 1,5 Miliar, 17 Rumah dan 700 Karyawan https://t.co/OzLlwTXW1j via @tribunnews

— TRIBUNnews.com (@tribunnews) July 26, 2017


3. Ancaman-ancaman Novel terhadap Muchtar

Muchtar menceritakan dirinya beberapa kali diancam oleh Novel, bahkan hingga kini dirinya tak bisa melupakan ancaman-ancaman itu.

Ancaman pertama, Novel akan membunuh Muchtar.

"Novel berkata, jika Pak Muchtar keluar nanti saya akan bunuh Pak Muchtar. Kita satu lawan satu," ucapnya menirukan pernyataan Novel.

Tak hanya dibunuh, Novel juga berencana membakar perusahaan dan membunuh anaknya.

Muchtar juga menyebut Novel ingin menculik dan membakar anaknya.

"Kalau tidak mau ikuti arah mereka," kata Muchtar.

Pada tanggal 2 Juli 2014, Muchtar mengatakan kalau dia akan ditembak Novel ketika mau berangkat salat Isa dan tarawih di musala MOI.

Hal ini karena ia tidak mau menyaksikan perampasan Mobil Jazz B 167 TJF milik istri saya oleh Novel.

Ancaman lainnya, Muchtar mengatakan Novel ingin memenjarakan istrinya.

4. Novel disiram air keras itu azab

Tragedi penyiraman air keras terhadap Novel merupakan azab yang diterima Novel karena mengancam saksi di KPK.

Muchtar Effendi mengungkapkan peristiwa penyiraman itu sekitar dua pekan setelah dia ditetapkan sebagai tersangka perkara baru di KPK.

"Alhamdulilah dua minggu setelah itu beliau disiram oleh orang. Itu saya pikir mungkin karena azab Allah juga karena terlalu mengancam mendzalimi orang. Karena saya yakin Allah mengatakan di surat Anisa 39 bahwa musibah yang kau alami ulah dari tanganmu sendiri," kata Muchtar dikutip dari Tribunnews.com.(TribunWow.com/Tinwarotul Fatonah)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini