Selain itu, Yuno Guno menyebut komunikasi antara pengendali di darat dengan pesawat tidak akan terganggu karena sistem Frequency-hopping spread spectrum (FHSS).
Dengan sistem tersebut, komunikasi dilakukan melalui berbagai sinyal yang terdeteksi aman untuk komunikasi.
"Jadi dilihat mana yang kosong, mana yang aman frekuensinya, nanti pindah. Jadi ini aman dari jamming (red: peretasan), aman dari gangguan sinyal bocor dan tidak akan mengganggu," katanya.
Bahkan di jarak mendekati 100 kilometer pun dengan sistem dan teknologi tersebut, gambar dari kamera yang ditempel di moncong pesawat bisa diterima pengendali tanpa terlambat atau 'delayed.'
Pesawat tersebut pada Juli lalu sukses melakukan pemetaan jalur kereta api cepat Jakarta - Surabaya.
Hal tersebut dilakukan dengan cara menempelkan kamera khsusus untuk pemetaan dengan resolusi 24 mega pixel di lambung pesawat, untuk memotret lahan yang akan dijadikan jalur kereta cepat.
Dalam kesempatan terpisah, Ryamizard Ryacudu menegaskan bahwa teknologi pesawat nirawak bukanlah teknologi yang murah.
Terbukti di banyak negara, mereka harus melakukan riset dan pengembangan yang biayanya tidak murah, hanya untuk mengembangkan teknologi tersebut.
Rencanannya pemerintah akan memanfaatkan drone untuk melindungi kawasan-kawasan perbatasan yang rentan terhadap masuknya pendukung Islamic State of Iraq and Syria (ISI), pendatang ilegal, hingga pengedar narkoba.
"Pasti, di perbatasan itu (misalnya), mau lihat di mana itu tukang narkoba bawa-bawa-narkoba, semuanya lah, curi-curi ikan segala macam," katanya.