TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis Penyelenggara Haji Ade Marfuddin menyarankan Indonesia mencontoh Malaysia soal pengelolaan haji.
“Malaysia sebelum berangkat sudah tahu kamar berapa, lantai berapa dan sama siapa,” ujar Ade dalam diskusi Akurat bertajuk: Untung Rugi Investasi Dana Haji di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (6/8/2017).
Sementara, Ade mengungkapkan di Indonesia masih melakukan undian kepada jamaah haji untuk mendapatkan hotel dan kamar.
“Seharusnya pembinaan sudah paripurna, tidak lagi kesasar saat ibadah,” ucap Ade.
Soal pengelolaan dana haji pun menurut Ade sangat jauh berbeda. Di Malaysia, dana haji yang dikumpulkan dari para calon haji tersebut benar-benar diinvestasikan untuk kepentingan haji.
Peneliti INDEF Bhima Yudhistira menjelaskan bahwa Malaysia menginvestasikan tabungan haji untuk kebutuhan haji, misalnya pembangunan apartemen, hotel, pemondokan haji di Mekkah.
“Jadi ini untuk kepentingan haji,” tutur Bhima.
15 Latihan Soal PKN Kelas 1 SD Bab 1 Kurikulum Merdeka, Pilihan Ganda dan Esai Lengkap Kunci Jawaban
Kartu Prakerja Gelombang 65 Ditutup Malam Ini, Segera Daftar! Ini Syarat & Cara Mengikuti Programnya