TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman, Senin (7/8/2017), berencana mendatangi Bareskrim Mabes Polri untuk melaporkan politikus Partai Nasional Demokrat ( Nasdem) Victor Laiskodat atas pencemaran nama baik.
Hal itu menyusul pernyataan Victor dalam acara deklarasi pasangan calon Bupati Kabupaten Kupang yang menyebut empat partai, yakni Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Demokrat sebagai partai politik yang mendukung negara khilafah dan mengancam keutuhan NKRI.
Sohibul menilai, ucapan tersebut menjijikkan dan telah mencederai serta mencoreng nama baik Partai Nasdem.
"Sebagai seorang yang mengerti politik, ia (Victor) sangat provokatif dan menjijikkan. Tentu ini berdampak pada pembelajaran cara berpolitik yang tidak sehat bagi masyarakat nantinya," ucap Sohibul, di Bogor, Minggu (6/8/2017).
Dirinya menyarankan, agar Ketua Umum Nasdem Surya Paloh mencopot Victor dari jabatan politiknya. Sebab, sambungnya, apa yang dilontarkan Victor tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Ia meminta semua kader PKS, khususnya di Kupang, Nusa Tenggara Timur, dapat menahan diri dan tidak terhasut untuk memperkeruh suasana.
"Saya sudah minta para kader untuk menahan diri. Kami akan menyerahkan seluruhnya kepada hukum," kata Sohibul.
Sebelumnya, PAN dan Gerindra sudah mendatangi Bareskrim untuk melaporkan Victor atas kasus yang sama.
Melalui Wakil Sekretaris Jenderal DPP Bidang Hukum dan HAM Partai Amanat Nasional (PAN) Surya Iman Wahyudi, Tanda Bukti Lapor (TBL) laporan tersebut bernomor TBL/512/VIII/2017/BARESKRIM yang teregistrasi dengan Laporan Polisi Nomor LP/775/VII/2017/BARESKRIM.
Bersamaan dengan pembuatan laporan polisi itu, Surya turut menyertakan bukti-bukti tudingannya. Ia membawa serta rekaman video pernyataan Victor.
Sementara, Ketua DPP Partai Gerindra Iwan Sumule juga sama-sama mengambil langkah hukum dengan membuat laporan yang sama pada Jumat (4/8/2017).
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Hari Ini, PKS Laporkan Politikus Nasdem ke Mabes Polri