Gladys diminta untuk menyebutkan 7 nama provinsi di Indonesia, namun yang terlihat justru Gladys panik.
"Bisa ndak?" tanya Jokowi.
"Enggak," jawab Gladys sambil menggeleng.
"Endak?" ulang Jokowi dan kembali disambut tawa para hadirin.
"Loh, lha tadi maju mau jawab," ujar Jokowi.
"Endak, endak, lha mau apa tadi maju?" tanya Jokowi kembali.
Gladys menjawab bahwa ia sebenarnya tidak ingin maju, ia maju karena didorong-dorong teman-temannya.
"O.. didorong-dorong, siapa yang dorong-dorong? Nggak mau maju didorong-dorong, gimana sih..?" kata Presiden Jokowi.
"Tidak mau maju kok didorong-dorong, lha kok ya sampai sini didorong-dorong?" tanya Jokowi sambil menunjuk tempat Gladys berdiri.
Para hadirin pun tertawa terpingkal-pingkal.
"Ya udah terima kasih," ujar Jokowi menyalami Gladys dan mempersilakan untuk kembali ke tempatnya.
Suasana hangat tersebut terjadi pada saat Presiden Jokowi membuka Silaturahmi Ulama Pondok Pesantren sekaligus Kejuaraan Pencak Silat Nasional Remaja 2017 di Pondok Pesantren Minhaajurroosyidiin, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Selasa (8/8/2017) pagi.
Di hadapan para ulama dan para pendekar silat, Presiden Jokowi mengingatkan para generasi muda untuk tetap menjaga pencak silat sebagai warisan budaya nenek moyang serta menjaga nilai-nilai dan karakter Islami yang luhur sebagai karakter bangsa.
Lebih dari 3.000 atlet remaja dari 34 provinsi ikut berpartisipasi dalam Pasanggiri Nasional (Pasanggirinas) dan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Tingkat Remaja Perguruan Pencak Silat Nasional (Persinas) ASAD 2017 yang digelar pada 8-11 Agustus 2017.
Selengkapnya, termasuk dialog Presiden Jokowi dengan Gladys, simak tayangan video di atas. (*)
>