Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kuasa hukum jemaah umrah, Aldwin Rahadian mengungkapkan bahwa kliennya merasa dibohongi oleh First Travel.
Aldwin mengungkapkan selama ini kliennya diiming-imingi oleh rencana keberangkatan serta perlengkapan umrah.
First Travel hanya memberikan koper kepada pada para calon jemaah umrah.
"Baru koper keberangkatan. Jadi dia dininabobokan dengan koper-koper itu. Kopernya sudah dikasih beberapa tahun lalu, tapi nggak berangkat-berangkat," ujar Aldwin di Kantor Bareksrim, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (10/8/2017).
Berdasarkan keterangan para agen, sebanyak 50 ribu koper telah dibagikan sejak beberapa tahun lalu untuk persiapan keberangkatan.
Keterangan itu sekaligus menegaskan, bahwa calon jemaah yang diklaim gagal diberangkatkan tidak seperti yang dinyatakan first travel sebanyak 25 ribu.
Baca: Stres hingga Sakit Jantung Gara-gara Batal Berangkat Umrah
"Tapi ketika rapat para agen seluruh Indonesia, informasi yang saya dapet itu kurang lebih 50 ribu lebih (calon jemaah)," kata dia.
Aldwin juga mengungkapkan bahwa kliennya dijanjikan promo biaya umrah lebih murah dari harga normal.
Paket promo itu ditawarkan sebesar Rp 14,3 juta dengan adanya penambahan biaya-biaya lain dengan istilah 'upgrade'.
"Maksa mereka harus upgrade. Upgrade tambah lagi Rp 2 juta sekian. Setelah itu ngga berangkat juga, disuruh upgrade lagi, nambah lagi Rp 2 juta sekian jadi sekitar Rp 20 - 21 jutaan. Ujung- ujungnya sama harga normal dan tidak berangkat," jelas Aldwin.