TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Panitia Silaturahmi Nasional (Silatnas) II Relawan Jokowi, Michael Umbas, menepis adanya anggapan bahwa perombakan Kabinet Kerja Jilid III tidak lepas dari rekomendasi relawan dan pendukung Jokowi.
Pernyataan ini disampaikan sebab belakangan ramai dibicarakan perombakan kabinet erat kaitannya dengan pertemuan 10.000 relawan dan pendukung setia Jokowi pada Silatnas II yang dihadiri langsung Presiden Jokowi sendiri di JIExpo Kemayoran, Jumat (11/8/2017) lalu.
"Soal reshuffle, kami semua komponen relawan percaya sepenuhnya bahwa Presiden sangat cerdas dalam memilih pembantu-pembantunya," terang Umbas dalam keterangannya, Senin (14/8/2017).
Diakuinya, pada perombakan kabinet tahun 2016 lalu, Presiden melakukannya tiga hari setelah Silatnas I digelar. Namun semua itu merupakan kebetulan semata dan bukan atas rekomendasi relawan dan pendukung.
Sebab pihaknya juga menyadapi sepenuhnya bahwa reshuffle merupakan hak prerogratif Presiden yang tidak bisa diganggu gugat.
Gelaran Silatnas lebih kepada komitmen dan dukungan terhadap kepemimpinan Jokowi. Yakni mengawal program dan kebijakan pemerintah agar tidak dibelokkan oleh pihak-pihak tertentu serta hasilnya dirasakan sebesar-besarnya bagi rakyat Indonesia.
"Soal timing-nya kapan, kami percaya Presiden piawai memilih waktu yang pas. Kita dukung penuh keputusan dan pilihan-pilihan Presiden," jelas Umbas.
Dijelaskan, perhelatan akbar Silatnas II tidak sedikitpun terbersit untuk ikut campur dalam urusan perombakan kabinet.
"Dalam pembicaraan dengan Presiden kami hanya berkelakar saja, Pak kami ditanya wartawan biasanya setelah Silatnas ada reshuffle, dan beliau malah ketawa ngakak tanpa berkomentar," jelas Umbas.
Isu perombakan kabinet diketahui terus menghangat. Presiden Jokowi dikabarkan akan mengumumkannya sehari jelang peringatan HUT RI atau 16 Agustus 2017.
Nama Najwa Shihab disebutkan akan menggantikan posisi Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa yang akan maju di Pilgub Jatim.
Selain Mensos, Budi Karya Sumadi yang kini menduduki pos Kementerian Perhubungan disebutkan akan menggantikan Menteri BUMN yang kini diduduki Rini Soemarno.
Sementara Rini digeser ke Istana menggantikan posisi Teten Masduki, yakni sebagai Kepala Sekretariat Presiden.
Archandra Tahar yang sebelumnya jadi Wakil Menteri ESDM naik menggantikan 'atasannya' Ignatius Jonan.
Nama lain yang masuk adalah Idrus Marham yang disebut-sebut bakal diangkat sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang atau Badan Pertanahan Nasional menggantikan Sofyan Djalil.
Selain nama-nama tersebut, kabarnya Presiden juga akan mengganti Menteri Keuangan, Menteri Agama, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi,Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi serta Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.