Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Organisasi sayap Partai Golkar, Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi) bakal menggelar menggelar musyawarah nasional (munas) pada tanggal 7 hingga 9 September 2017 mendatang.
Salah satu agenda yang dibahas adalah rekonsiliasi dua kubu antara kepemimpinan Ade Komarudin dengan Ali Wongso Sinaga.
"Jadi mau tidak mau harus ada Munaslub bersama, lalu kami minta bantuan DPP Partai Golkar karena antara Golkar dan Soksi tidak bisa dipisahkan," kata Ali di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Selasa (22/8/2017).
Dirinya berharap, kedepan hanya ada satu Soksi.
"Kunci munaslub Soksi ada di DPP Golkar, kami menaruh kerpercayaan kepada DPP Golkar. Untuk bersikap kondusif menyelesaikan dualisme. Tidak bisa satu tahap sekaligus tapi jadi efektif progresif. Niat dan tekad kami kuat untuk rekonsilias," katanya.
Sebelum munas, SOKSI akan menggelar rapat pimpinan nasional (rapimnas). Hal itu dilakukan untuk memilih Ketum SOKSI yang baru.
"Ini juga menyangkut pemilihan Ketua Umum Soksi lima tahun kedepan. Semua kader Soksi bisa mencalonkan diri sesuai syarat yang diatur," kata Ali
Ali mengatakan DPP Partai Golkar telah mengundang semua pihak untuk melakukan munas. Namun Ali mengatakan Ketua SOKSI kubu Ade Komarudin tidak bersedia hadir.
"DPP Golkar telah mengundang semua pihak, tetapi hasilnya sampai hari ini Saudara Ade Komarudin tidak mau melakukan munas bersama. Bagi kami, SOKSI ini tidak boleh disandera siapa pun. Maka dari itu, harus munas," ujar Ali.
Ali menjelaskan munas akan tetap dilakukan meski Ade Komarudin tidak bersedia hadir. Sebab, menurutnya, masih banyak kader yang ingin bersatu.
"Kami tetap berprinsip rekonsiliasi, meskipun institusinya tidak bersedia. Tetapi banyak orang orangnya yang bersedia bersatu," kata Ali.