Andika, kata Saber, pernah bercerita padanya bahwa asosiasi di Indonesia ingin membekukan First Travel karena paket umrah yang dijual terlalu murah.
Dua hari sebelum Andika ditangkap, Saber menghubunginya dan meminta bertemu. Namun, Andika menghindar.
Baca: Wakil Presiden Jusuf Kalla Dikabarkan Sakit
Pada 8 Agustus 2017, Andika mengirim pesan singkat kepada Saber bahwa dirinya tengah berada di Kementerian Agama untuk mengurus pembekuan First Travel.
Kemudian Andika kembali mengiriminya pesan singkat, mengabarkan bahwa dirinya ditangkap polisi.
Saber mengatakan, meski ditangkap, Andika menjanjikan bahwa utang-utang tersebut akan dilunasi.
"Jadi, saya tidak percaya di tabungan hanya Rp 1 juta. Pasti ada uang," kata Saber.
Saat ini, Saber tengah berupaya mendapatkan aset-aset Andika. Padahal, aset tersebut telah disita Polri dalam rangka menelusuri dugaan pencucian uang.
Rencananya, Saber akan melaporkan Andika ke pengadilan di Arab Saudi, bukan ke kepolisian. Saber juga meminta agar Pemerintah Indonesia ikut membantu menyelesaikan masalah ini.
"Karena urusan pengadilan antara Arab dan Indonesia akan sangat lama dan susah," kata dia. (Ambaranie Nadia Kemala Movanita)
Sebelumnya telah diunggah Kompas.com dengan tautan: Lihat Gaya Hidup Bosnya, Rekanan di Saudi Heran