News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah Hajat Febrianto, TKI Teladan Asal Kendal di Pabrik Peleburan Metal Korea Selatan

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hajat Febrianto (31), tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kendal, Jawa Tengah dinobatkan menjadi TKI Teladan 2107 dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul, Korea Selatan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hajat Febrianto (31), tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kendal, Jawa Tengah dinobatkan menjadi TKI Teladan 2107. Penghargaan diberikan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul Korea Selatan, pada (27/8/2017).

Dilansir dari laman resmi Kementerian Luar Negeri Indonesia, Hajat telah bekerja selama 6 tahun di Korea Selatan.

Hajat5 tiba ke Seoul pada 2011 menggunakan visa setengah terampil (E-9) untuk mengadu nasib.

Tahun 2016, Hajat telah mengubah visanya menjadi bisa terampil (E-7).

Visa E-7 merupakan visa yang diberikan kepada warga negara asing di Korea yang memiliki skill tertentu atau dikategorikan sebagai ahli.

Untuk bisa mendapatkan visa jenis E-7 seorang TKI harus bekerja minimal 4 tahun di perusahaan yang sama alias tidak pindah, meraih sertifikat kemampuan bahasa Korea tingkat menengah (TOPIK II level 3 atau 4) serta mendapat rekomendasi dari perusahaan bersangkutan.

"Direktur saya yang memberikan informasi dan merekomendasi untuk ganti visa dari E-9 ke E-7," ujar Hajat.

Menurut Hajat, wakil CEO di perusahaan (Hajat bekerja) bahkan ikut membantu membuatkan kliping pelajaran bahasa Korea sehingga dirinya dapat lolos level 3 TOPIK II.

Baca: ICW: Pengawasan Pemerintah Pusat Lemah, Korupsi Merajalela di Daerah

"Selama 6 tahun bekerja, saya belum pernah bolos ataupun tidak masuk karena alasan apapun," ujar Hajat.

Hajat mengatakan, attitude-nya yang penuh dedikasi pada perusahaan dalam bekerja menjadi alasan perusahaan memberikan rekomendasi untuk mengganti status visanya di Korea.

"Saya membantu hal lain seperti menyapu area pabrik dan menjadi jembatan komunikasi antara bos perusahan (Sajangnim) den pekerja Indonesia lainnya," kata Hajat.

Baca: Oknum Kementerian Desa PDTT Bikin Istilah Khusus Buku untuk Sebut Uang Sogokan

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini