News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pencairan Kartu Indonesia Pintar Terhambat, Ini Alasan Mendikbud

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mendikbud Muhadjir Effendy

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memaparkan bahwa Kartu Indonesia Pintar (KIP) dalam Program Indonesia Pintar (PIP) dialokasikan untuk 17.927.308 penduduk Indonesia pada tahun 2017 ini.

Dari alokasi tersebut sekitar 75 persen atau tepatnya 13.355.902 sudah disalurkan kepada yang berhak.

Namun dari jumlah yang sudah disalurkan baru sekitar 13,2 persen warga yang mencairkan yakni 2.246.161 penduduk.

Menurut Muhadjir ada dua alasan utama yang menyebabkan penyaluran dan pencairan KIP terhambat.

"Sekarang KIP bukan sekedar kartu karena bisa berfungsi juga sebagai ATM. Untuk mengubahnya ada proses-proses transisi yang harus dijalani dan itu memakan waktu. Kami terus berkoordinasi dengan lembaga-lembaga terkait seperti OJK (Otoritas Jasa Keuangan)," jelasnya saat ditemui di Jakarta, Rabu (30/8/2017).

Kendala lainnya menurut Muhadjir adalah syarat dari OJK yang tidak memperbolehkan siswa sekolah dasar dan sekolah menengah pertama untuk memiliki rekening sendiri.

"OJK mensyaratkan anak SD dan SMP tidak boleh memegang sendiri rekening bank. Hal itu baru kami sosialisasikan kepada orang tua atau wali yang mendampingi siswa supaya KIP digunakan sesuai peruntukannya," terang Mendikbud.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini