TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Bidang Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) M Isnur mengaku sempat khawatir acara yang digelar di Kantor YLBHI akan mendapatkan tekanan massa.
Isnur mengungkapkan, sejak Jumat (15/9/2017), YLBHI sudah melihat adanya potensi pergerakan massa yang ingin melakukan serangan ke Kantor YLBHI di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.
"Sejak Jumat sudah viral di media sosial propaganda hoaks, instruksi-instruksi untuk menyerbu LBH (YLBHI)," kata Isnur, dalam konferensi pers di Komnas Perempuan, Jakarta, Senin (18/9/2017).
Baca: Kapolda Metro Jaya Tegaskan Kabar Diskusi PKI di LBH Hoax
Menurut Isnur, mereka ingin acara seminar terkait peristiwa 1965 yang sedianya digelar Sabtu (16/9/2017) dibatalkan.
Dengan dibatalkannya acara itu, YLBHI kemudian membuat acara bertajuk "Asik Asik Aksi" pada Minggu (17/9/2017).
Akan tetapi, massa menggeruduk Kantor YLBHI usai acara tersebut digelar.
Kericuhan pun pecah pada Senin dini hari.
"Dan semalam itu kayaknya, nampaknya puncaknya gitu," kata dia.
Baca: Presiden Jokowi Minta Pemuda Indonesia Kreatif dan Inovatif
Ia mengatakan, berdasarkan informasi yang diperoleh YLBHI, ada sejumlah situs dan pesan yang beredar di media sosial menuduh pihaknya terkait dengan PKI.
"Kami dapat informasi beberapa nama situs-situs atau web atau sosial media dikerahkan untuk menyerbu LBH dengan tuduhan bahwa LBH mengadakan acara berbau komunis atau PKI," kata dia.
Sementara, Direktur NU Online, Savic Ali, yang juga berada di lokasi kejadian, mengatakan, pada malam itu massa yang menggeruduk YLBHI sangat banyak.
Menurut dia, sulit untuk mengetahui siapa aktor utama penggerak massa tersebut.