News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tragedi Kemanusiaan Rohingya

Pengamat: Prabowo Lihat Bantuan Pemerintah ke Rohingya dalam Perspektif Pertarungan Politik

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto berorasi saat menghadiri aksi bela Rohingya yang digelar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Bundaran Patung Kuda, Jakarta Pusat, Sabtu (16/9/2017).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sangat disayangkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menilai bantuan pemerntah Indonesia dianggap sebagai pencitraan. 

Padahal menurut pengamat politik Sebastian Salang, Prabowo mengerti betul bagaimana relasi antara bangsa itu dibangun dan sejauhmana peran negara lain terhada suatu negara yang sedang memiliki persoalan internalnya. 

Baca: Kenapa Cuaca di Jakarta dan Kota-kota Lain Sangat Panas? Berikut Penjelasan BMKG

Melalui pernyataan itu Prabowo semakin menandaskan apa yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selalu dianggap salah. 

"Ketika Jokowi belum bertindak disalahkan, karena dianggap tidak peka, Giliran Jokowi melakukan sesuatu dianggap pencitraan, Serba salah," ujar Sebastian Salang kepada Tribunnews.com, Selasa (19/9/2017).

Namun demikian, Pihak Jokowi tidak perlu merespon, menurutnya. 

"Tetap saja fokus pada langkah yang dianggap tepat demi kemanusiaan. Dan pilihan itu lebih tepat menurut saya. Karena pemerintah negara lain tidak bisa mencampuri terlalu jauh urusan internal negara lain, meskipun ada dugaan pelanggaran di sana?" tegasnya.

"Pemerintah kita dan juga mayoritas rakyat kita juga pasti tidak bisa menerima campur tangan negara lain jika negara kita punya persoalan internal."

Kembali kepada Prabowo, imbuhnya, mestinya lebih bijak dalam mengomentari suatu peristiwa. Sebab pernyataan mereka akan didengar dan dipercaya oleh para pengikutnya. 

 "Alangkah kurang wise jika tindakan pemerintah selalu dilihat dalam perspektif politik dan pertarungan politik. Padahal tindakan mengirim bantuan adalah langkah kemanusiaan untuk mengurangi beban derita Rohingiyah," ujarnya. 

 Sebelumnya, Prabowo Subianto, meminta masyarakat memperkuat diri agar dapat membantu etnis Rohingya yang mengalami penindasan oleh pemerintah Myanmar.

Hal tersebut diungkapkan Prabowo dalam orasinya pada aksi Bela Rohingya 169 yang digelar di Kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (16/9/2017).

Dirinya mengatakan bahwa saat ini pemerintah Indonesia sudah memiliki banyak hutang sehingga tidak mempunyai kekuatan.

"Kita harus memperkuat diri supaya orang dengar kita bicara. Terus terang saja negara kita sedang dalam keadaan tidak punya uang karena kuat utang. Kekayaan kita bocor kita tidak bisa jaga kekayaan kita sendiri," seru Prabowo.

Mantan Danjen Koppasus ini percaya kalau Indonesia kuat, maka dapat membantu etnis Rohingya.

Prabowo bahkan mengkritik bantuan pemerintah hanya untuk pencitraan.

"Percaya sama saya, kalau kita kuat kaum Rohingya kita bantu. Kalau pun kita sekarang kirim bantuan menurut saya itu pencitraan. Kirim bantuan pun tak sampai kadang-kadang," kata Prabowo.

Prabowo meminta kepada umat Islam untuk menebar kedamaian Islam. Dengan begitu Islam akan dihormati dan disegani seluruh dunia.

"Kalau mereka menindas kaum muslim, kita tunjukkan kita beri keamanan. Kita harus kuat untuk bantu orang lemah, tidak bisa lemah bantu lemah, miskin bantu miskin. Sejuk tidak berarti jadi kambing, sejuk tidak berarti dibohongin terus menerus," papar Prabowo.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini