Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mendukung kebijakan nonton bareng film "Pengkhianatan G30S".
Ia menganggap dari film yang sempat dijadikan tontonan wajib di era orde baru itu, banyak pelajaran yang bisa dipetik.
"Ajakan dan anjuran menonton tidak perlu dipolemikan lagi. Apalagi membuat bangsa ini bertengkar dan berselisih," ujar Wiranto, dalam konfrensi pers, di kantor Menkopolhukam, Jakarta Pusat, Minggu (24/9/2017).
Menkopolhukam mengatakan, bahwa apa yang terjadi pada 30 September 52 tahun lalu itu, adalah bagian dari sejarah Indonesia.
Semua pihak, menurutnya, harus bisa menerima hal itu, dan yang terbaik yang bisa dilakukan saat ini, adalah mengambil pelajaran dari peristiwa tersebut.
"Itu semua merupakan rangkaian fakta sejarah, yang sudah berlalu. Yang sudah berlalu waktu itu, dan tidak mungkin kemudian, kita memutar kembali arah jarum jam, untuk kemudian membenarkan dan menyalahkan fakta sejarah itu," katanya.
"Kita bisa mengambil manfaatnya, hal-hal yang baik, membuang yang buruk, untuk kita bisa menghadap ke depan," lanjutnya.
"Karena bangsa ini menghadapi tantangan ke depan yang tidak mudah, persaingan global, membutuhkan keseriusan bangsa ini, untuk memenangkan persaingan ini," tegasnya.