News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Film G30S

Sekjen PKS Penasaran Ucapan Panglima Soal 5 Ribu Senjata Ilegal Usai Perintah Nobar Film G30S/PKI  

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Ferdinand Waskita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Politisi PKS Mustafa Kamal (kiri) bersebelahan dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dalam FGD yang digelar di FPKS DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (27/9/2017).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen PKS Mustafa Kamal menyatakan rasa penasarannya terhadap pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengenai impor ilegal 5.000 senjata yang dikeluarkan usai perintah nonton bersama (nobar) film G30S/PKI.

Dalam focus group discussion (FGD) yang digelar di Fraksi PKS DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (27/9/2017) yang juga menghadirkan Panglima TNI itu, Mustafa mengaku tidak paham dengan kedua tindakan yang dilakukan Gatot tersebut.

Baca: Golkar Akan Lihat Proses Hukum Rita Widyasari Terkait Pencalonan di Pilkada Kaltim

"Saya ingin mendalami saja apa maksud beliau dengan mengatakan ada 5.000 senjata api secara ilegal masuk ke Indonesia setelah perintah nonton bareng film G30S/PKI. Sayang tadi Pak Gatot sudah pulang duluan karena ada agenda yang tidak bisa ditinggalkan," jelasnya kepada peserta FGD.

Anggota Komisi X DPR RI, menduga Panglima TNI terpengaruh dengan propaganda Partai Komunis Indonesia (PKI) di masa lalu yang mempersenjatai masyarakat sipil.

Baca: Ini Fakta-fakta Mayat Gadis Nyaris Tanpa Busana, Identitas Korban Sampai Reaksi Keluarga

"Saya duga beliau terngiang-ngiang dengan propaganda PKI di tahun 1960-an untuk ganyang Malaysia dan sebagainya yang dilakukan juga oleh organisasi turunan PKI seperti Gerwani dan lain sebagainya," tegasnya.

Panglima TNI hadir dalam FGD bertema "Pancasila dan Integrasi Bangsa" yang menghadirkan pembicara dari tokoh PKS yakni Hidayat Nur Wahid, Presiden PKS Sohibul Iman, dan pakar tata negara Mahfud MD.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini