TRIBUNNEWS.COM - Hubungan bilateral antara Indonesia dan India perlu ditingkatkan ke arah yang lebih maju di sejumlah sektor strategis.
Segala bentuk hambatan yang selama ini dianggap mengganggu keharmonisan kedua negara harus dieliminasi sehingga hubungan keduanya semakin erat di masa depan.
Demikian dikemukakan oleh Pimpinan GKSB Indonesia-India DPR RI Satya Widya Yudha (F-PG), yang didampingi empat anggota GKSB lainnya, yakni Bagus Adhi Mahendra Putra (F-PG), Anita Jacoba Gah (F-PD), Nur Hasan Zaidi (F-PKS) dan Andi Jamaro Dulung (F-PPP).
Dalam pertemuan tersebut, Satya Widya Yudha menyampaikan apresiasi dan antusias delegasi untuk berdikusi dengan Wakil Ketua Parlemen India Thambi Durai.
“Kami sangat antusias untuk bertukar pikiran dan mendengar diskusi dengan beliau, karena hubungan Indonesia dan India selama ini sangat dekat dan harmonis. Kita bisa saling mendukung dalam segala hal, termasuk diplomasi politik antar parlemen ini,” papar Satya dalam keterangan pers yang diterima Parlementaria, Rabu (27/9/2017).
Sebagaimana diketahui, Indonesia dan India merupakan dua negara yang sama-sama berperan aktif dalam berbagai forum keparlemenan baik di tingkat regional maupun global seperti AIPA, APA, IPU, APPF, PUIC maupun GOPAC.
“Karena sudah sangat akrab dan sama-sama aktif dalam forum-forum keparlemenan tersebut, maka hubungan antar-parlemen Indonesia dan India harus ditingkatkan dan saling menguntungkan ke depannya. Untuk memformalkan kerjasama kedua parlemen tersebut, saya berpendapat perlunya memikirkan sebuah legal basis dalam bentuk MoU,” papar Satya.
Lebih lanjut Satya menambahkan, Indonesia dan India termasuk negara demokrasi terbesar di dunia.
Sehingga diharapkan hubungan antar-parlemen kedua negara dapat saling mendukung dalam mempromosikan demokrasi di kawasan Asia dan global, baik secara G2G, B2B maupun P2P.
“Delegasi GKSB DPR RI membawa misi mulia untuk mempererat hubungan Indonesia dan India. Saya berharap, segala bentuk hambatan kerjasama perdagangan seperti masalah bea masuk kedua negara dalam dicarikan solusi sehingga saling menguntungkan kedua pihak,” pungkas Satya.