News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Revitalisasi Pancasila Dengan Motto ''100 Persen Indonesia, 100 Persen Batak''

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi.Ratusan penari menampilkan Tari Tor-Tor Cawan pada pembukaan Festival Danau Toba (FDT) di Balige, Kabupaten Tobasa, Sumatera Utara, Rabu (17/9/2014). Festival yang dilaksanakan pada 17-21 September 2014 tersebut dalam rangka memperkenalkan budaya di kawasan Danau Toba untuk meningkatkan citra kepariwisataan Indonesia ke dunia internasional. TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pancasila telah berada pada titik kritis sehingga perlu tindakan segera berupa revitalisasi terhadap cara pandang dan perlakuan terhadap Pancasila, khususnya bagi generasi muda bangsa calon pemimpin bangsa khususnya di Tanah Batak. 

Menurut Dosen Universitas Bung Karno Jakarta & CEO DANAU-TOBA.COM, Liber Simbolon, Nenek Moyang Suku Batak atau pun  pendiri bangsa (founding fathers) dengan sangat tepat dan benar telah mewariskan Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah kehidupan bangsa Indonesia yang sangat multikultur karena digali dari nilai-nilai luhur Nusantara.

​Untuk itu tegas Liber Simbolon, generasi muda supaya jangan hilang jati diri atau identitas sebagai suku bangsa di Indonesia yang punya historis kuat pada nilai-nilai Pancasila.

Sehingga kedepan untuk mampu mengatasi ancaman yang nyata  dan tak terkamuflase yang akan jadi penghambat cita-cita dan tujuan nasional bangsa Indonesia, khususnya Tanah Batak (Bona Pasogit). 

 "Mewujudkan nilai-nilai Pancasila dalam keseharian hidup dan menghargai kemajemukan, dengan Motto “100 Persen Indonesia, 100 Persen Batak”," ujar Liber Simbolon pada Acara Talks Show dengan Topik “Revitalisasi Nilai-Nilai Pancasila di Tanah Batak” di Sekretariat FBBI, Jakarta, Kamis (28/9/2017) malam.

Pemaparan Materi oleh Liber Simbolon, pada acara Talk Show yang dibuka oleh Ketua Umum Forum Bangso Batak Indonesia (FBBI) Dr. Ronsen LM Pasaribu, MM dan Pemapar Materi oleh Danny PH Siagian, SE.MM dan Penanggap (Dewan Pakar FBBI), Dr. Merphin Panjaitan, M.Hum (Penulis Buku-buku Politik dan Dosen Universitas Kristen Jakarta/UKI), Dr. Ronsen Pasaribu, MM (Ketua FBBI), Djalan Sihombing, SH (Sekjen FBBI) dan tokoh-tokoh Batak lainnya dari berbagai latar belakang. 

 Dia tegaskan, Bangsa Indonesia, khususnya di Tanah Batak, Pancasila merupakan harta terbesar anugerah TYME yang tidak dapat ditukarkan dengan apapun.

Pancasila untuk merangkul keberagaman bangsa. Dimana memberikan nilai-nilai kesejukan seperti toleransi dan menghargai keberagaman dalam mewarnai kehidupan masyarakat Indonesia khususnya Tanah Batak. 

 Saat ini Pancasila menjadi sebuah Manajemen Identitas dalam keberagaman atau bermajemuk dalam menjawab tantangan bangsa kedepan. karena nilai-nilai yang berakar dari budaya Nusantara sehingga terbukti Pancasila menjadi wadah pemersatu bangsa Indonesia yang beraneka ragam dan multikultutal. 

 "Yang perlu kita lakukan adalah menjiwai dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," tegasnya.

Menurutnya, dengan  implementasi nilai-nilai Pancasila agar tetap kuat, sejahtera, dan makmur. Untuk itu, perlu ke depan berdasarkan kompetensi dan kualitas orang, sehingga kita bisa menempatkan orang sesuai dengan keahliannya.

Misalnya, dalam promosi atau pengisian jabatan, jangan lagi lihat unsur SARA, tetapi harus berdasarkan kompetensi dan kualitas orang, sehingga kita bisa menempatkan orang sesuai dengan keahliannya.

 Untuk saat ini, penjiwaan dan kultur yang kuat dari suku Batak yang sangat beragam tanpa memandang SARA bukan saatnya lagi  membicarakan perbedaan dan menonjolkannya karena kita sudah bermajemuk, artinya bertetangga dengan suku-suku lainnya bahkan secara global.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini