TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Pemotongan tumpeng menjadi penanda penghitungan mundur atau Countdown Asian Para Games 2018.
Tak ada kemeriahan, gemerlap lampu warna warni, atau konser musik dengan artis luar Negeri, seperti Countdown Asian Games lalu.
Pelaksanaannya pun dilakukan di JI-Expo Kemayoran Jakarta Pusat, Jumat sore (6/10/2017) bukan di Monas seperti Asean Games.
Baca: Cewek Ini Ungkap Alasan Denis Kancil jadi Pembalap dan Unggah Foto Keintimannya di Instagram
Tamu yang hadir adalah ratusan atlet Asean Para Games yang duduk berbaris rapi menyaksikan pengisi acara.
Pengisi acara juga bukan dari artis kenamaan, para penari memiliki keterbatasan pendengaran.
Dibalik kesederhanaan ada pihak Pemerintah yang datang mendukung.
Hadir wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Ketua INASGOC Erick Thohir, serta Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrowi.
Baca: Korban Pembantaian Westerling Ceritakan Detil Peristiwa yang Tewaskan 40.000 Jiwa
Riuh teriakan tak terdengar, hanya sesekali tepukan tangan yang jadi apresiasi tamu undangan.
Meski tanpa dihadiri perwakilan dari Komite Paralimpik Asia, APC, menurut Ketua Indonesia Asian Para Games Goverment Committe atau INAPGOC Raja Sapta Oktohari, pihaknya tetap memutuskan untuk memulai hitung mundur.
"Walaupun anggaran cukup ketat, kami merasa acara hitung mundur ini tetap harus dilaksanakan. Tidak hanya untuk memberitahu masyarakat tentang adanya Asian Para Games, juga untuk memberi dukungan moral pada seluruh elemen yang terlibat dalam persiapan gelaran akbar," ujar Okto.
Ia juga memaknai tumpeng yang jadi simbol satu tahun menuju Asian Para Games karena tumpeng khas Indonesia.
Baca: Nenek di Kursi Roda Ini Tewas Akibat Terkena 150 Kali Sengatan Ratusan Tawon Raksasa