News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Erupsi Gunung Agung

Status Siaga Gunung Agung Diperpanjang, Pariwisata Bali Tetap Aman

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gunung Agung terlihat di atas Bukit Pantai Amed,karangasem, Sabtu (30/9/2017). Sampai saat ini status Gunung Agung masih awas, 5 kecamatan masuk Kawasan Rawan Bencana (KRB) yakni Kecamatan Kubu, Abang, Karangasem, Bebandem, Selat, dan Rendang. (TRIBUN_BALI/RIZAL_FANANY)

Baca: Status Gunung Agung Awas, Turis Dialihkan ke Lombok

Berdasarkan letak geografis, Gunung Agung berada cukup jauh dari kepadatan populasi penduduk Bali.

Dari 78 desa yang berada di Kabupaten Karangasem, hanya 14 desa yang terdampak langsung sejauh ini.

Artinya, masih ada 64 desa yang dinyatakan sebagai zona aman untuk penduduk dan wisatawan.

Selain itu, diperkirakan dampak letusan Gunung Api akan berada pada radius sejauh 12 km dari gunung Agung. Sedangkan, penyebaran debu vulkanik diperkirakan mencapai lebih dari 12 km.

Dikatakan olehnya kondisi sekarang tidak dapat dibandingkan dengan kondisi Gunung Agung tahun 1963.

"Saat ini pula, Pusat Vulkanologi memiliki peralatan memadai untuk memantau kondisi Gunung Agung, dan telah ada badan khusus yang menangani masalah kebencanaan," ujar I Made Gde Pastika.

Kawasan Rawan dan Bahaya

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementerian ESDM telah menetapkan radius 9 km adalah kawasan rawan bahaya dan 12 km adalah kawasan bahaya secara sektoral.

Pad radius 9 km disebutkan menjadi wilayah bahaya terhadap material-material yang dikeluarkan jika terjadi erupsi. Sedangkan radius 12 km adalah wilayah yang terdampak abu vulkanik yang dapat mengganggu kesehatan.

Mengenai hal ini, BNPB telah mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai bahaya erupsi Gunung Agung.

BNPB menyebarkan leaflet, peta rawan bencana dan buku-buku komik bencana kepada anak-anak di lokasi pengungsi.

Sementara itu, untuk merelokasi hewan ternak Pemerintah Kabupaten Karangasem telah menyiapkan tanah seluas 300 hektar dan proses evakuasi ternak akan dilakukan oleh satgas TNI. Saat ini sekitar 10.000 hewan ternak yang harus dievakuasi.

Masyarakat diharapkan untuk selalu waspada karena erupsi Gunung Agung dapat terjadi setiap saat dan selalu ikuti imbauan pemerintah.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, informasi perkembangan terakhir mengenai Gunung Agung dapat diakses melalui 2 situs sebagai berikut:

http://gunungagungupdate.bnpb.go.id

https://sites.google.com/view/updategunungagung

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini