Sebelumnya, panita rembuk bidang pangan telah menggelar rembuk daerah di Sapta Tirta, Kecamatan Matesih, Karanganyar, Jawa Tengah 27-28 September 2017 dan di Universitas Syah Kuala Banda Aceh, 16 Oktober 2017.
Pada rembuk daerah tersebut dihadiri oleh 700 perwakilan petani se-Indonesia, akademisi, dan pemangku kebijakan. Rembuk daerah di bidang pangan berhasil merumuskan enam poin rekomendasi. Enam poin rekomendasi ini yang nantinya akan dibahas dan dipertajam pada rembuk daerah di IPB hari ini.
IPB sebagai satu-satunya perguruan tinggi rumpun keilmuan pertanian terbesar di Indonesia diharapkan bisa menyatuan gagasan dan pemikiran guru besar/pakar/ pengamat dan praktisi se-Indonesia.
Hasil dari rembuk di IPB ini, nantinya akan dikompilasi dengan hasil rembuk dari 16 Perguruan Tinggi lainnya untuk disampaikan kepada Presiden pada acara puncak Rembuk Nasional, yang rencananya akan digelar 23 Oktober 2017 di Ji Expo, Kemayoran, Jakarta.
Rembuk Nasional merupakan kegiatan yang diadakan dengan tujuan untuk mendalami sekaligus mengkritisi capaian tiga tahun pemerintahan Jokowi-JK dalam 12 bidang pembangunan dan masalah nasional yang perlu mendapat perhatian khusus.
Berbeda dari Rembuk Nasional 2015 dan 2016, Rembuk Nasional 2017 ini akan dilakukan dalam 2 tahap yaitu Rembuk Daerah (RD) dan Rembuk Pusat. Rembuk Daerah dilaksanakan di 16 Perguruan Tinggi di 14 Provinsi diantaranya adalah Universitas Cendrawasih- Jayapura (Papua), Univ. Pattimura (Ambon), Univ. Hassanudin (Makassar), Univ. Samratulangi (Manado), Univ. Mulawarman (Samarinda), Univ. Udayana (Bali), Univ. Airlangga (Surabaya), Univ. Gajah Mada (Yogyakarta), Univ. Diponegoro (Semarang), ITB (Bandung), UI (Depok), IPB (Bogor), Univ. Sriwijaya (Palembang), Univ. Andalas (Padang), Univ. Syiah Kuala (Banda Aceh), Univ. Sumatera Utara (Medan), dan IPB (Bogor).
[12:00, 10/21/2017] Ervan: