Kelihaian dia dalam menyamar, menyulitkan tim investigasi Polri.
Begitu juga pada April 2003, kepolisian telah berhasil menangkap Azhari yang saat itu bersama Zulkarnaen.
Hanya saja, Azhari saat itu tidak dikenali oleh kepolisian sehingga dilepas kembali.
"Polisi saat itu hanya fokus sama Zulkarnaen. Padahal, di hari yang sama Azhari juga ditangkap," jelasnya.
Hingga pada akhirnya pada akhir 2003, Polri membentuk tim Crisis Response Team (CRT) Walet Hitam berjumlah 12 orang dari satuan Gegana Brimob Polri.
Tidak ada yang tahu siapa saja anggota CRT Walet Hitam, hanya pejabat Polri tertentu yang paham kehadiran tim itu.
Baca: Pengusaha Tambang Diminta Pejabat Setor Rp 700 Juta Urus Izin Eksplorasi
Para anggota CRT Walet Hitam juga tidak diberitahu mengenai misi mereka.
"Mereka terus bergerak, berpindah tanpa ada pihak lain yang tahu, termasuk anggota polisi. Mereka 12 orang yang tersembunyi," ujar Arif.
Tepat pada 5 November 2005, 12 anggota tim CRT Walet Hitam mendapat panggilan tugas yang sangat rahasia.
Komandan mereka juga tidak paham dan tidak tahu kemana mereka akan berangkat.
Komandan mereka, kata Arif, hanya tahu tim akan berangkat ke Jawa Timur.
Untuk apa dan dimana mereka harus menjalankan misi, hanya orang-orang tertentu yang tahu.
Hingga pada keesokan harinya, tim langsung bergegas ke Malang tanpa ada satupun hal diketahui mereka.