"Tim Walet Hitam tidak butuh dikenal, tidak butuh perayaan. Buku yang saya buat ini untuk mereka yang sudah bertugas demi negara," ucap Arif.
Buku setebal 342 halaman itu juga diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin mengetahui kronologis dan detail dalam pengungkapan kasus Bom Bali I pada 2002 hingga Bom Bali II pada 2005.
Serta sosok Doktor Azhari yang menjadi tokoh penting dalam setiap aksi.
Mantan Kapolda NTB itu menjelaskan buku itu sekaligus mengungkap kematian sebenarnya Azhari dari wawancara yang dilakukan selama ini.
Baca: Tak Ada yang Menduga Gusti Komang Akhirnya Meninggal Setelah Kejang-kejang di Sawah
"Buku ini tanpa daftar pustaka. Semua data, saya peroleh dari wawancara langsung pihak-pihak yang terlibat," ucapnya.
Dia mengaku, dalam proses penulisan sempat terkendala dan berhenti menulis.
Hanya saja, semua pihak termasuk Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan wartawan senior Andy F Noya menyemangati dirinya untuk segera menyelesaikan buku itu.
"Semoga buku ini bermanfaat bagi masyarakat," kata dia menutup wawancara dengan Tribun. (rio)