News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polemik Panglima TNI

Anggota DPR: Kemenlu Harusnya Galak Dikit, Jangan Cuma Layangkan Nota Klarifikasi Kepada Amerika

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bobby Adhityo Rizaldi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Anggota Komisi I DPR RI, Bobby Adhityo Rizaldi menilai Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) kurang tegas terhadap Amerika Serikat terkait insiden yang menimpa Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

Gatot mengalami penolakan saat hendak masuk ke Amerika Serikat untuk menghadiri acara Chiefs of Defense Conference on Country Violent Extremist Organization (VEOs) yang dilaksanakan 23 hingga 24 Oktober 2017 di Washington DC.

Baca: Politikus PKS: Penolakan Gatot Masuk ke Amerika Jadi Catatan Besar Untuk Indonesia

"‎Kita galak dikit dong, jangan cuma nota klarifikasi. Harusnya Kemenlu layangkan nota diplomatik secara tegas,"‎ kata Bobby dalam sebuah diskusi di kawasan SCBD, Jakarta, Jumat (27/10/2017).

‎Politikus Partai Golkar itu menuturkan, Kemenlu ke depan harus menunjukkan wibawa Indonesia apabila menghadapi kejadian yang serupa.

Baca: Golkar Dukung Ridwan Kamil, Nurdin Halid Diutus Bicara Dengan Dedi Mulyadi

Menurutnya, Indonesia merupakan negara berdaulat yang harus dihargai bangsa lain termasuk Amerika Serikat.

"‎Kemenlu harusnya bisa bangun pola diplomatik berwibawa. Indonesia negara berdaulat, negara kuat dan negara mandiri," katanya.

‎Diberitakan sebelumnya Panglima TNI sedianya akan menghadiri acara Chiefs of Defense Conference on Country Violent Extremist Organization (VEOs) yang dilaksanakan 23 hingga 24 Oktober 2017 di Washington DC.

Baca: Disemayamkan di Guci Sepuhan Emas, Upacara Kremasi Raja Thailand Habis Rp 1,2 Triliun

Dalam acara tersebut, Panglima TNI mendapat undangan resmi yang dikirim oleh Pangab Amerika Serikat, Jenderal Joseph F Durford Jr.

Namun, saat Panglima TNI bersama rombongan siap berangkat menggunakan maskapai penerbangan Emirates pada Sabtu (21/10/2017) pihak masakapai memberitahukan bahwa Panglima TNI bersama delegasi tidak boleh memasuki wilayah AS oleh US Custom‎ and Border Protection.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini