Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagai Presiden, Joko Widodo atau Jokowi bisa saja menggelar hajatan pernikahan putrinya, Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution di Istana Negara.
Tapi, Jokowi memilih Graha Saba Buana, gedung miliknya sendiri di Solo, Jawa Tengah, sebagai lokasi pernikahan tersebut.
"Kenapa Presiden Jokowi tidak mau menikahkan anaknya di Istana Negara?" demikian pertanyaan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan di Facebook melalui akun resminya, Kamis (9/11/2017).
Sebagai jawaban, Luhut melihat Presiden Jokowi menginginkan kesederhanaan dan kedekatan dengan masyarakat.
"Acara mantu Presiden Jokowi kali ini lebih cocok disebut sebagai pesta rakyat," ucap Luhut.
Karena, lanjut Luhut, banyak sekali yang hadir. Mulai dari tukang becak, pejabat negara, sampai orang terkenal di Indonesia.
Resepsi juga dihadiri 8.410 relawan. Kalau tidak dibatasi, relawan yang hadir akan lebih banyak lagi.
Meski dihadiri banyak orang, jalannya acara tetap tertata rapi. Kesakralan prosesinya pun tidak hilang.
Foto bersama pengantin baru, keluarga Presiden Jokowi, dan para menteri Kabinet Kerja yang diunggah di akun Facebook-nya, menurut Luhut, juga m enunjukkan kesederhanaan dan kebersamaan.
"Ini adalah contoh bahwa pernikahan tidak perlu dilaksanakan dengan bermewah-mewah," tegas Luhut.
Luhut bersama Menteri Sekretaris Negara Praktikno memang diminta Presiden Jokowi terlibat mengurusi resepsi pernikahan Kahiyang dan Bobby.
"Kenapa kami? Saya tidak tahu. Yang saya tahu pasti, Markobar yang saya cicipi kemarin itu enak sekali," candanya.
"Selamat pagi, saya ucapkan dari Solo. Pesta sementara sudah selesai, mari kita kembali bekerja. Untuk Kahiyang dan Bobby, selamat menempuh hidup baru!" tulisnya mengakhiri cerita.(*)