TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Banyak acara pernikahan anak orang terpandang maupun anak Presiden pernah saya hadiri. Pesta mereka jauh lebih extravaganza dibanding pernikahan putri Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kahiyang Ayu - Muhammad Bobby Afif Nasution yang saya hadiri di Solo, Jawa Tengah."
Demikian kesan Luhut mengenai pernikahan putri Presiden Jokowi yang akad nikah dan resepsinya berlangsung, Rabu (8/11/2017) kemarin.
Hal itu diungkapkan Luhut Binsar Pandjaitan dalam akunnya di Facebook sembari memposting foto bersama pengantin dan keluarga Presiden Jokowi dengan para anggota Kabinet Kerja.
"Acara mantu Presiden Jokowi kali ini lebih cocok disebut sebagai pesta rakyat," ucap Luhut, seperti dikutip Tribunnews.com dari akun Facebook Luhut, @luhutbinsar.pandjaitan, Kamis (9/11/2017).
Karena lanjut Luhut, banyak sekali yang hadir, mulai dari tukang becak, pejabat negara, sampai orang terkenal di Indonesia.
Resepsi juga dihadiri 8.410 relawan. Sampai-sampai panitia terpaksa meminta selebihnya untuk pulang ke rumah, yang memang asalnya dari sekitar gedung acara saja.
Kalau tidak dibatasi, relawan yang hadir akan lebih banyak lagi.
“Dua kali! begitulah spirit mereka waktu kami berdialog, mendukung Jokowi untuk melanjutkan pemerintahannya sampai 2 periode," jelasnya.
Lalu kenapa Presiden Jokowi tidak mau menikahkan anaknya di Istana Negara?
Menurut Luhut, bisa saja anak-anaknya dinikahkan di IStana Negara, kalau Jokowi mau.
Tapi saya lihat, imbuhnya, Jokowi memang menginginkan kesederhanaan dan kedekatan dengan masyarakat.
"Semua serba sederhana, saya lihat dari undangannya, gedung, baju pengantin, dan makanannya."
"Meski warnanya sederhana, tapi acara tertata dengan rapi, kesakralan prosesinya pun tidak hilang," kata Luhut.
Foto bersama pengantin baru dan keluarga Presiden Jokowi dan para Menteri yang saya upload ini, kata Luhut, juga menunjukkan kesederhanaan dan kebersamaan kami.