"Sebagai Ketua Tim Pemantau Otsus di Papua, saya mengamati, gerakan pro-kemerdekaan Papua dalam tiga tahun ini semakin nyaring. Mereka tak hanya well organized, tapi juga well funded," ujarnya.
Fadli mencontohkan, hal itu terlihat dari upaya internasionalisasi isu Papua, yang antara lain dimotori oleh United Liberation Movement for West Papua (ULMWP).
Mereka aktif mencari basis dukungan di forum internasional.
Seperti di Melanesian Spearhead Group (MSG), Pacific Island Forum (PIF), dan bahkan di forum dekolonisasi di the United Nations (UN).
Lanjut dia, tim Pemantau Otsus Papua DPR RI terus menggali perkembangan terbaru peristiwa tersebut.
Otsus dibentuk, menurutnya memiliki tugas agar permasalahan di Papua bisa cepat teratasi.
"DPR ingin implementasi Otsus ini dapat memberikan dampak strategis bagi penyelesaian permasalahan politik dan keamanan di Papua. Tak hanya dijalankan sebatas business as usual," katanya.
Ia mengingatkan pemerintah jangan anggap enteng masalah Papua dan segera mengambil langkah untuk meenyelesaikannya.
"Jika tindakan penyanderaan didiamkan, maka akan berulang sebagai cara mencari perhatian internasional oleh OPM," katanya.