TRIBUNNEWS.COM - Politisi Partai Golkar Yorrys Raweyai menilai kejadian semalam, Rabu (15/11/2017), di mana penyidik KPK melakukan penjemputan paksa terhadap Setya Novanto, sebagai peristiwa memalukan.
"Memalukan bagi Partai Golkar, terutama saya sebagai kader," ucapnya di Sapa IndonesiaPagi, Kompas TV, edisi Kamis (16/11/2017).
Menurutnya, Setya Novanto sebagai ketua umum partai berlambang pohon beringin itu, menunjukkan cara-cara yang tidak elegan.
"Yang mungkin menurut saya dipengaruhi oleh kuasa hukumnya. Ini kan tidak bagus sekali," lanjutnya.
Namun, terkait hal itu, diakuinya sama sekali tidak kaget. Sebab, ia sudah mengemukakan masalah tersebut sejak 22 April silam.
Meski pada akhirnya, ia dicopot dari jabatannya dalam kepengurusan partai.
Untuk diketahui, penyidik KPK datang ke kediaman Setya Novanto untuk menjeput paksa. Setya dinilai mengabaikan panggilan pemeriksaan sebagai tersangka kasus korupsi KTP elektronik.
Karena itu, KPK memberikan batas waktu 1X24 jam kepada Setya Novanto untuk menyerahkan diri sebelum dimasukkan ke dalam daftar pencarian orang atau DPO.(*)
>