Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Pembina Partai Golkar menerima hasil rapat pleno yang digelar DPP, Selasa (21/11/2017) lalu.
Rapat tersebut diketahui membahas sikap Golkar atas penahanan Setya Novanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie mengatakan, setelah mendapat penjelasan dari pengurus DPP, pihaknya menyimpulkan bahwa proses rapat pleno telah berjalan secara demokratis.
Baca: Ini Kriteria Pengganti Setya Novanto Sebagai Ketua DPR Menurut Politikus PAN
Menurutnya, proses rapat pleno berjalan secara kritis dan terbuka.
"Maka Dewan Pembina berpendapat dan menghargai suatu proses yang terjadi di dalam rapat pleno DPP tersebut. Suatu proses yang demokratis, suatu proses yang kritis dan terbuka," kata Aburizal di Bakrie Tower, Jakarta, Jumat (24/11/2017).
DPP Golkar kata Aburizal menjelaskan bahwa rapat pleno diisi berbagai interupsi dari 35 orang pembicara.
Baca: Kader Partai Golkar Laporkan Ahmad Doli ke Polda Metro Jaya
Menurutnya, rapat pleno tersebut mengalami tiga kali skorsing sebelum mengambil kesimpulan.
"Setelah mendapat penjelasan dari DPP dari proses pengambilan keputusan-keputusannya, maka Dewan Pembina mengatakan adalah keputusan (pleno) suatu keputusan konsensus terbaik pada saat itu," tuturnya.
Baca: Masih Kenakan Gaun Pengantin, Perawat Ini Tinggalkan Pesta Pernikahannya Demi Obati Pasien
Dewan Pembina pun meminta semua pihak untuk menghormati putusan rapat pleno DPP Golkar, termasuk menghargai proses hukum yang sedang dilakukan Setya Novanto.
Dengan menghormati putusan rapat pleno maka berarti turut menjaga persatuan dak kesatuan Golkar.
Baca: Begini Kronologi Tewasnya Seorang Wanita di Depok Hingga Tubuhnya Digerogoti Anjing Peliharaannya
"Karena itulah kami meminta semua pihak agar dapat menghormati keputusan DPP tersebut dan meminta ke semua pihak menjaga tindak langkah masing," katanya.