TRIBUNNEWS.COM - Erupsi gunung Agung Bali menjadi sorotan publik.
Apalagi sejak beberapa hari yang lalu, Bandara Ngurah Rai ditutup akibat letusan gunung Agung dan membuat para wisatawan tak bisa masuk ke Bali.
Selain berita letusannya, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang gunung Agung.
Baca: M Taufik: Buku Profil Anggota DPRD DKI Jakarta Kisaran Rp 200 Juta, Kecil Lah
Baca: Bandara Ngurah Rai Ditutup, Banyak Penumpang Terlantar di Bandara Changi Singapura
Dirangkum dari Smithsonian Global Volcano Program, Senin (27/11/2017) inilah beberapa fakta tentang gunung Agung.
1. Gunung Agung pernah meletus besar pada 1963-1964
Letusan gunung Agung di 1963-1964, salah satu letusan gunung terbesar di abad ke-20. Letusan ini dimulai pada 18 Februari 1963 dan berhenti pada 27 Januari 1964.
Letusan ini juga disebut-sebut menurunkan suhu bmi sebesar 0,4 derajat celcius. Hal tersebut terjadi karena abu dan gas beracun dikeluarkan ke udara.
Diwartakan ABC News, Senin (27/11/2017), menurut Richard Arculus, seorang profesor Emeritus bidang geologi di Universitas Nasional Australia, ketika gunung Agung meletus 54 tahun lalu, ia memuntahkan sejumlah besar abu dan sulfur dioksida ke atmosfer.
Sulfur dioksida itu kemudian bereaksi dengan uap air di udara dan membentuk tetesan asam sulfat.
Sekitar 10 juta ton tetesan tersebut terakumulasi di stratosfer bumi dan membentuk kabut. Kabut inilah yang kemudian bertindak sebagai penghalang dan mengurangi jumlah sinar ultraviolet (UV) dan menghasilkan efek pendinginan.
2. Gunung Agung tidak bisa didaki sembarang waktu
Seperti yang banyak diketahui, di gunung Agung terdapat pura Besakih.