Karena mendapat perbuatan tak menyenangkan dari awak kabin, Ricko memutuskan untuk menghampiri pramugari itu.
Dia ingin mengetahui namanya.
Setelah mengetahui namanya, Ricko kembali ke kursi.
Saat kembali itu, dia bertemu dengan seorang pramugari senior.
"Dia bilang maaf atas ketidaknyamanannnya. Menurut pramugari kami, adik Bapak lakukan kontak fisik dengan mendorong pramugari," kata pramugari senior itu.
Ricko tak terima lantaran merasa adiknya tidak pernah mendorong pramugari itu.
Perdebatan terjadi, tetapi akhirnya Ricko memutuskan tak melanjutkannya.
Setelah pesawat mendarat di Bandara Soekarno Hatta, Ricko bersama adiknya ingin menemui pilot pesawat.
Dia mau mengadukan tindakan pramugari itu ke pilot pesawat itu.
"Saat penjelasan ke pilot adik saya ribut sama terlapor. Saya pikir, ada ribut-ribut lagi saya rekam. Saya rekam biar ada pembuktian. Karena pas kejadian awal adik saya menahan lengan, biar saya ada bukti," kata Ricko.
Pramugari itu berang saat melihat percekcokan itu direkam.
Dia mencoba merebut ponsel Ricko. Ricko pun mempertahankan ponselnya.
Dalam peristiwa itu, Ricko merasa tertampar di bagian wajahnya oleh si pramugari.
"Saya kerasa terkena pukul dua kali, saya ngomong 'saya dipukul nih'. Saya enggak tahu dia sengaja mau mukul apa tujuannya mau ambil HP saya," ujar Ricko.