Hal inilah yang mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah di Yogyakarta dan Pacitan Jawa Timur.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Willem Rampangilei mengatakan munculnya siklon baru tersebut harus segera diantisipasi.
"Kemungkinan lahir satu siklon baru lagi yang harus diantisipasi," ujarnya.
Berapa besar kekuatan siklon baru itu, hal itu belum bisa diprediksi karena masih berbentuk bibit.
Namun bisa dipastikan jika siklon baru itu terbentuk, maka yang akan disasar adalah Jawa Tengah bagian Selatan.
Willem mengatakan informasi ini sekaligus menjadi "early warning system" bagi pemerintah maupun masyarakat, sehingga antisipasi terjadinya bencana banjir atau longsor dapat dilakukan lebih awal untuk menghindari korban.
"Sampai kapan, kita lihat ini terjadinya agak ditengah laut, dan kondisi laut setempat ini cenderung lebih hangat, sehingga ini kemungkinan ini bertahan lebih lama dari cempaka," katanya.
Baca: Wiranto Berencana Lobi Tokoh Alumni 212
Mensos Begadang
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengaku begadang untuk memastikan bantuan yang diberikan pemerintah dapat tersalurkan secara baik ke korban bencana alam.
"Saya tidur tadi jam 05.00 WIB saya mengkoordinasikan semua titik, karena tadi jam 02.00 WIB ada tambahan titik (pengungsian)," tutur Khofifah di Kantor Kementerian PMK, Jakarta kemarin.
Menurut Khofifah, koordinasi yang dilakukan secara langsung untuk memastikan kebutuhan para pengungsi korban bencana alam di lapangan dapat terpenuhi secara baik, tanpa ada kekurangan.
"Saya akan tetap maksimalkan seluruh energi yang saya punya," ujar Khofifah.
Khofifah Indar Parawansa memastikan cadangan beras pemerintah cukup untuk memenuhi kebutuhan logistik para pengungsi yang tengah dilanda bencana.
Khofifah juga siap lembur agar penyaluran logistik para pengungsi terpenuhi.