TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang melakukan kunjungan kerja di Bandung pada Senin (4/12/2017).
Di Bandung Presiden Jokowi melakukan persemian Jalan Tol Soreang-Pasir Koja (Soroja), pembagian sertifikat untuk rakyat, dan mengecek pembuatan tanggul Kabupaten Bandung.
Meski serangkaian acara yang ia lakukan di Kota Kembang, Presiden Jokowi pun sempat bersantai dengan rekan-rekannya dengan ngopi bersama.
Setelah menyelesaikan agenda-agendanya, Presiden dan rombongan terpantau mencicipi kopi lokal di Kafe Sejiwa, Bandung.
Baca: Komentar Tito Karnavian Tentang Calon Panglima TNI Baru Pilihan Jokowi
Momen ini diabadikan dalam foto dan sempat dibagikan oleh Presiden Jokowi pada akun Twitter pribadinya.
"Mampir ke Sejiwa Coffee di Jl Progo Bandung. Saya tadi coba coffee latte. Di sini kopinya berasal dari Gunung Puntang Jawa Barat. Katanya, kopi terbaik & termahal di dunia.
Raos pisan euy...
Kuliner Indonesia dg brand lokal saya yakin bisa bersaing -Jkw" kicaunya di akun Twitter @jokowi pada Senin (4/12/2017).
Tak hanya itu, momen Presiden bersama rombongan sedang ngopi tersebut juga diunggah oleh Sekretaris Kabinet, Pramono Anung di akun Twitter-nya.
Terpantau, selain Pramono Anung, hadir juga sejumlah menteri yaitu Menteri PUPR Basuki, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Ada pula Kepala Staf Presiden Teten Masduki, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan juga Pangdam Siliwangi Mayjend Doni Munardo.
Ada tiga foto yang dibagikan oleh Pramono Anung dalam akun Twitter-nya.
"Setelah pembegian Sertifikat utk Rakyat, meresmikan jalan tol Soroja Bandung dan mengecek pembuatan tanngul di Kab Bandung, Presiden @jokowi dan rombongan, mencoba Kopi Lokal di Kafe Sejiwa Jln Progo Bandung, rasanya mantap dan enak #KopiLokalTOP" kicau Pramono Anung.
Di antara tiga foto yang diunggah, ada satu foto yang paling menyita perhatian netizen.
Foto tersebut yang menampilkan Presiden Jokowi sedang selfie bersama dengan rombongannya.
Namun, netizen malah salah fokus ke casing handphone yang digunakan oleh Presiden Jokowi.
Terlihat, casing handphone yang digunakan Presiden Jokowi memang beda dari yang lainnya.
Casing handphone yang berwarna hitam itu ternyata memiliki gambar pola berupa Indonesia.
Hal inilah yang banyak disoroti dan tak sedikit dari mereka yang tertarik dengan casing handphone yang digunakan oleh Presiden Jokowi ini.
@Marlon1Purba: Casing HP-nya pak Jokowi Keren. Kepulauan NKRI, tapi Pulau Bali, NTB dan NTT ketutup jari telunjuknya
@fitryfee3: Casingnya gambar peta Indonesia. Sukaaa
@titimnwrh: Fokus ke casing hp nya. Itu bapak beli dimana mas @kaesangp?
@doank_ila: Pak @jokowi ..mau casing hp nya dong..ada pulau indonesia-nya hehe...
@Wahyudin180288: Casing hp nya mau pake pak
Melansir dari Kompas.com, diketahui Presiden Jokowi meresmikan Tol Soroja di Gerbang Tol Soreang, Kabupaten Bandung Jawa Barat.
Presiden menjelaskan bahwa Tol Soroja adalah infrastruktur yang paling dinantikan oleh masyarakat Kabupaten Bandung dan Kota Bandung.
Karena, pembangunan tol sepanjang 10,55 kilometer ini ternyata telah mangkrak cukup lama.
“Ini tol yang sangat dinantikan masyarakat di Kabupaten Bandung dan sekitarnya dan sudah ditunggu lama sejak 1996,” ujar Presiden Jokowi saat diwawancara seusai peresmian, Senin siang.
Ia juga mengklaim pengerjaan Tol Soroja ini dikebut pada masa pemerintahannya lewat PT Citra Marga Lintas Jabar sebagai Pengusahaan Jalan Tol Soroja.
“Sudah kita kerjakan dua tahun lebih sedikit,” ucap dia.
Presiden Jokowi yakin keberadaan tol ini mampu mempersingkat waktu tempuh dari Kota Bandung menuju ke Kabupaten Bandung.
Biasanya ditempuh selama satu jam sampia dua jam melalui Kopo.
“Kita harapkan dengan tol yang ada ini dari Bandung ke Soreang memakan waktu lebih kurang 12 menit dari sebelumnya karena macet sampai satu setengah jam lebih,” ungkap dia.
Untuk diketahui, Tol Soroja yang menjadi bagian dari jaringan transportasi Bandung Raya dan terkoneksi dengan Tol Purbaleunyi memiliki nilai investasi Rp 1,765 triliun. Tol Soroja memiliki lima gerbang, yaitu Margaasih Barat, Margaasih Timur, Kutawaringin Barat, Kutawaringin Timur, dan Soreang. (*)
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi