Dalam mention tersebut ia posting gambar berisi tulisan permintaan maaf, begini isinya.
"PERMOHONAN MAAF KEPADA PUBLIK"
"Sebagai Pejabat Negara/Pejabat Publik saya mohon maaf kepada publik atas terjadinya silang pendapat dengan kalimat-kalimat yang tidak pantas saya ucapkan di muka publik dalm forum Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa, 20 September 2016."
""Saya terpancing emosi karena sudah terlalu lama terpendam ingin menasihati Saudara Fahri Hamzah khususnya dengan kalimat-kalimat dia yang suka bilang sinting, mulai dari Jokowi dan KPK malam itu."
"Sekali lagi mohon maaf dan terima kasih atas dukungan dan nasihat yang saya terima dari berbagai pihak."
"Salam takzim saya hamba Allah yang lemah."
"AM FAtwa."
Terkait masalah ini sendiri, Fahri Hamzah juga menulis ucapan di Twitter.
Inilah yang permanen dari hari-hari...adalah pilihan-pilihan.
Pagi tuan2 dan nyonya2...
Pagi Negeriku nan indah...
Pagi hari kita menyanyikan Mars...
Malam hari kita menyanyikan hymne...
Semua orang tua termasuk Pak fatwa Yg saya kenal lama adalah orang tua saya..sebagian emosinya saya mengerti..
Tapi Sy periksa videonya saya tidak ada menyerang pribadi siapapun..
Kalau orang tersinggung itu karena memang kita semua manusia..
Dan kalau ada orang yang tidak pernah menyinggung orang, pasti orang itu gak pernah berbuat apapun dalam hidupnya..
Survei Yg saya lakukan semalam kepada netizen menyatakan bahwa 90%memilih benar daripada menang..
Saya termasuk yang memilih benar daripada menang..terserah apa kata orang..
Jadi kebenaran itu harus bebas dari rasa sungkan dan sopan santun.
Tetapi kita dituntun untuk hormat kepada umur orang karena di sana ada jarak Yg mungkin kita tidak paham..
Hal itu resiprokal sifatnya: Yg muda hormat Yg tua dan sebaliknya.
Tapi hak orang tua untuk dihormati memang lebih banyak dalam budaya kita. Saya terima.
Tapi dalam agama, orang tua kandung kita pun tak boleh ditaati kalau ia menentang kebenaran Tuhan. Hormat tetap.
Jadi ini soal benar, Yang kita tidak boleh terbiasa kompromi dengan deviasi-nya.
Kita tidak akan bisa menjadi bangsa besar sampai kebenaran kita cintai melebihi diri sendiri.
Kita bisa hidup, berputar-putar dan jalan di tempat. Tapi kita takkan bisa mencipta kemajuan.
Maafkan saya jika gaya saya ada Yg tidak suka. Tapi buat saya itulah bunga dan warna warni kehidupan.
Dada saya lapang untuk minta maaf kalau saya salah. Tapi jangan suruh saya mengaku salah padahal memegang kebenaran.
Dulu ini semua saya tanggung Sendiri. Tapi sekarang saya punya anak dan Isteri.
Mereka juga harus terbiasa menanggung resiko hidup untuk menjalani kebenaran.
Sebab jika tidak keluarga pun bisa bermusuhan.
Saya ingin mati dalam keadaan benar. Saya tidak ingin mati dalam keadaan sopan santun tapi salah.
Untuk itu saya membuka diri atas semua hinaan Anda sebab boleh jadi kebebasan itu menguak kekeliruan saya.
Saya akan berterima kasih kepada yang meluruskan saya. Saya hormati yang marah dan menghina.
Doakan agar saya tidak mudah tersinggung. Dan tidak mudah jatuh cinta pada Yg fana.
Mari saling doakan agar niat kita lurus. Sebab niat lurus itu adalah jembatan menuju surga.
Dan cita2 kita adalah negeri akhirat. Karena yang lain ini omong kosong dan fatamorgana. Senda gurau dan tipuan belaka.
Luruskan niat kami ya Allah,
Wafatkan kami dalam husnul khatimah.
Amin.
Terima kasih nasihat abang kepada saya. Ana uhibbuka fillah. Mari saling mendoakan untuk kebaikan.
Bang @AMFatwa sudah lama menjadi guru saya. Beliau lama tinggal di sumbawa menjadi orang sumbawa. Tempat kami berkaca.
Saya juga minta maaf kalau bang @AMFatwa kecewa. Inilah saya.
Maju terus bang. Lidah yang berkata benar lebih baik dari dunia ini seisinya. @AMFatwa. (TribunStyle.com/ Bobby Wiratama)
Berita ini sudah dipublikasikan di TribunStyle.com dengan judul: Dikenal Tegas, AM Fatwa Pernah Bentak dan Hampir Lempari Fahri Hamzah dengan Mikrofon! Ini Ceritanya
VIRAL: Sempat Membantah, Hanna Anissa Akhirnya Akui Dirinya Pemeran Video Asusila yang Sempat Viral!