"Ini seperti kata Sekjen PBB, sudah merupakan satu pemusnahan etnis, ethnic cleansing, dan ini adalah kejahatan kemanusiaan," kata Fadli.
Di kamp pengungsian itu, sudah dibangun posko-posko bantuan dari lembaga PBB seperti UNHCR hingga UNICEF.
Baca: Golkar Berharap Khofifah Evaluasi Emil Dardak Sebagai Calon Wakil Gubernur
Ada juga organisasi-organisasi non pemerintah berbagai negara termasuk Indonesia.
"Dari Indonesia juga sudah ada NGO-NGO yang beraliansi ke dalam Indonesia Humanitary Alliance yang tadi ya, (terdiri) dari NU Muhammadiyah PKPU, Rumah Zakat, Dompet Dhuafa, Daurot Tauhid, dan lain-lain," katanya.
"Saya sendiri ketemu mereka dan mereka kehadiran mereka juga sangat bermanfaat bagi pengungsi, sangat dirasakan manfaatnya. Saya kira ini juga satu bentuk partisipasi publik," kata Fadli.
Lebih lanjut dirinya Pemerintah mencari solusi politik dengan pemerintah Myanmar agar kekerasan terhadap Etnis Rohingya bisa dihentikan.
"Kalau tidak ada solusi politik sulit. Jadi harus ada political solution saya kira bisa permanen penyelesaiannya, yaitu mereka harus kembali lagi ke dusun atau desa mereka yang dibakar dihancurkan militer Myanmar," kata Fadli.