News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ketua DPP Golkar: Tak Masalah Airlangga Rangkap Jabatan Menteri dan Ketua Umum

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto berjalan di luar ruang rapat sebelum memimpin jalanya rapat paripurna II Munaslub Golkar di Jakarta Covention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Selasa (19/12/2017). Rapat paripurna Munaslub Golkar ini membahas padangan umum DPD I tiap-tiap provinsi. Nantinya akan ditentukan berbagai kebijakan-kebijakan yang ditentukan dan disetujui oleh peserta rapat. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –- Ketua DPP Partai Golkar bidang Kemaritiman Anton Sihombing menegaskan, jabatan Airlangga Hartarto sebagai menteri Perindustrian sekaligus ketua umum Partai Golkar, tidak perlu menjadi polemik.

Menurutnya, perdebatan soal rangkap jabatan tak perlu dibesar-besarkan karena jabatan menteri merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo.

"Saya kira polemik itu dibesar-besarkan saja. Pak Airlangga ini kan sudah membuat banyak terobosan di Kemenperin sehingga tenaga dan pemikirannya masih diperlukan memimpin kementerian itu," kata Anton Sihombing lewat pesan singkat kepada wartawan di Jakarta, Rabu (27/12/2017).

Kepala Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI ini mengatakan, tidak ada masalah jika Airlangga tetap menjadi Menteri.

Pasalnya, tidak ada aturan apa pun yang dilanggar Airlangga jika merangkap jabatan menteri dan ketua umum partai politik.

Anton menambahkan, penempatan jabatan menteri adalah hak prerogatif Presiden. Sepanjang Presiden Jokowi masih memerlukan Airlangga di kabinet tentu tidak ada yang bisa menghalanginya.

"Saya kira tidak ada aturan yang melarang untuk rangkap jabatan. Penempatan anggota kabinet itu hak prerogatif Presiden," katanya.

Anggota Komisi V DPR ini memberikan contoh kasus, Jusuf Kalla pernah jadi Ketua Umum Golkar saat menjadi Wakil Presiden.

Hal yang sama juga dilakukan Megawati Soekarnoputri saat jadi Presiden tetap menduduki jabatan ketua umum PDI Perjuangan.

Anton yakin Airlangga tetap bisa menjalankan tugasnya sebagai Menteri dan Ketum Golkar. Menurutnya, Golkar memiliki banyak kader yang mampu mem- back up kinerja sang ketua umum.

"Pak Airlangga ini politisi bijak tenru aka memilih kader terbaik Golkar masuk jajaran kepengurusan partai. Dengan begitu tugas-tugas partai bisa didelegasikan ke pengurus," katanya.

Lebih lanjut Anton mengaku optimistis Golkar akan meraih kejayaan bahkan akan kembali di urutan pertama pada Pemilu 2019 mendatang.

Seperti tahun 2004 lalu, saat Golkar banyak dicerca dari segala lini tetap masih bisa jadi pemenang Pemilu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini