Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Intan Noviana, penulis buku berjudul "Balita Langsung Lancar Membaca", ternyata punya pengalaman buruk terhadap waria.
Ia mengalaminya saat mukim di Yogyakarta. Diakuinya sering terlibat konflik dengan waria. Mereka, menurut Intan, acapkali mengganggu dan tak segan-segan meminta paksa.
Hal tersebut disampikan Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti sesuai keterangan Intan di kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (3/1/2018).
"Dari situ saya mengambil kata "waria", diperkenalkan kata "waria" agar anak memahami arti kata "waria", itu saja," kata Retno menirukan keterangan Intan.
Lebih lanjut, Intan mengaku tidak memiliki motif untuk mengkampanyekan LGBT sebagaimana yang dituduhkan kepadanya.
Ia hanya berusaha untuk tidak menggunakan satu kalimat yang sama, agar anak-anak lebih bisa mengenal banyak kata.(*)