TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo meminta Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Djan Faridz tidak membawa-bawa nama Presiden Joko Widodo dalam konflik internal partai berlambang Ka'bah itu.
Dirinya berharap konflik PPP diselesaikan secara internal dan tidak menuding pihak luar sebagai penyebab terjadinya konflik.
"Sebagai Mendagri saya kecewa dengan pernyataan (kubu) Bapak Djan Faridz. Urusan internal antar PPP selesaikanlah secara internal dan secara hukum, jangan membawa-bawa bapak presiden," kata Tjahjo di kawasan Kalibata, Jakarta, Kamis (4/1/2018).
Baca: Humphrey Djemat Tetap Klaim Kepengurusan PPP yang Sah Pimpinan Djan Faridz
Tjahjo meminta PPP kepengurusan Djan Faridz tidak asal tuduh apalagi sampai menuduh seorang presiden turut campur dalam urusan internal sebuah partai politik.
Dirinya meminta agar pihak Djan Faridz mencabut pernyataan yang menyudutkan Presiden Jokowi.
"Bapak presiden termasuk saya tidak terlibat, tidak ikut campur kalau ada permasalahan internal partai. Yang bicara perlu meminta maaf kepada Bapak Presiden," tegasnya.
Tjahjo menegaskan bahwa pemerintah baik Presiden maupun Mendagri tidak pernah menginstruksikan untuk ikut campur dengan urusan internal PPP.
Karena penyelesaian konflik internal partai sudah ada mekanismenya tersendiri.
"Semua ada mekanisme (penyelesaian). Mau lewat mekanisme hukum, mekanisme internal, semua dibuka. Masalah internal partai selesaikan secara internal," tandasnya.